Loading...

Berita

Berita / Dari UMKM Ke Franchise: 5 Langkah Praktis Agar Bisnismu Siap Dikembangkan

Dari UMKM Ke Franchise: 5 Langkah Praktis Agar Bisnismu Siap Dikembangkan

Ditulis Oleh : Admin SEO
16/07/2025 10:11
Dari UMKM Ke Franchise: 5 Langkah Praktis Agar Bisnismu Siap Dikembangkan

UMKM Juga Bisa Jadi Franchise

Banyak pelaku UMKM di Indonesia memiliki produk dan layanan yang kuat, namun belum menyadari bahwa bisnis mereka sudah layak diwaralabakan. Padahal, dengan sistem yang rapi dan branding yang solid, usaha kecil pun bisa tumbuh jadi jaringan franchise nasional.

Jika Anda memiliki usaha makanan, minuman, laundry, fashion, atau jasa dan ingin ekspansi tanpa membuka cabang sendiri, model franchise bisa menjadi solusi terbaik. Tapi, bagaimana cara UMKM jadi franchise yang siap berkembang?


Kenapa Model Franchise Layak Dipertimbangkan?

→ Bisa ekspansi cepat dengan modal dari mitra
→ Meningkatkan jangkauan pasar tanpa kelola banyak outlet
→ Pendapatan dari biaya kemitraan & royalti
→ Membuka peluang brand lokal bersaing secara nasional
→ Dukungan pertumbuhan UMKM dari pemerintah dan ekosistem startup


5 Langkah Praktis Menjadikan UMKM Siap Waralaba

✅ 1. Bangun SOP (Standard Operating Procedure) yang Jelas

Kenapa penting: Agar bisnis Anda bisa direplikasi oleh orang lain dengan hasil yang konsisten.

→ Buat SOP untuk produksi, pelayanan, kebersihan, pengemasan, dan pelayanan pelanggan
→ Sertakan petunjuk rinci: resep, waktu penyajian, tools yang digunakan
→ Dokumentasikan dalam bentuk manual operasional atau video training

💡 Contoh: Warung kopi skala kecil yang punya SOP racikan, ukuran takaran, dan sistem kasir akan lebih mudah diwaralabakan dibanding usaha yang serba intuitif.


✅ 2. Pastikan Konsistensi Produk & Bahan Baku

Kenapa penting: Konsumen akan mengharapkan kualitas yang sama di semua cabang.

→ Gunakan bahan baku standar (dari supplier pusat atau pilihan lokal yang seragam)
→ Lakukan uji coba produk berkali-kali untuk hasil yang stabil
→ Jika perlu, buat sistem distribusi bahan dari pusat

💡 Tips: Anda bisa mulai dengan test mitra di luar kota untuk memastikan kualitas tetap terjaga meski tanpa Anda hadir langsung.


✅ 3. Perkuat Branding & Identitas Visual

Kenapa penting: Calon mitra hanya tertarik pada bisnis yang terlihat “siap” dan punya daya jual.

→ Buat logo, desain booth/outlet, warna khas, dan kemasan yang konsisten
→ Bangun media sosial aktif, konten testimoni, dan portofolio usaha
→ Tunjukkan keunikan: apakah bisnis Anda lucu, estetik, cepat saji, ramah lingkungan, atau syariah?

💡 Faktanya: Konsumen lebih percaya bisnis yang punya identitas visual jelas daripada yang hanya mengandalkan “enak” atau “murah.”


✅ 4. Lengkapi Legalitas & Hak Kekayaan Intelektual

Kenapa penting: Mitra franchise butuh kepastian bahwa mereka menjalankan bisnis yang sah.

→ Daftarkan merek di DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual)
→ Urus izin usaha: NIB, PIRT/sertifikasi halal (jika makanan)
→ Siapkan kontrak kemitraan (bisa konsultasi ke konsultan franchise/hukum bisnis)

💡 Bonus: Legalitas lengkap juga mempermudah kerja sama dengan platform digital, marketplace, dan perbankan.


✅ 5. Siapkan Paket Kemitraan yang Menarik & Jelas

Kenapa penting: Calon mitra perlu tahu apa yang akan mereka dapat dan bagaimana sistemnya.

→ Tentukan jenis paket (booth, cafe, rumahan, cloud kitchen, reseller)
→ Rincikan biaya kemitraan: fee awal, royalty, bahan baku, alat
→ Buat presentasi yang menjelaskan benefit: estimasi omzet, BEP, dukungan promosi, pelatihan, dan lokasi

💡 Contoh: “Paket Kemitraan Tahu Crispy X - Modal Rp 10 juta, BEP 3 bulan, sudah termasuk booth + pelatihan.”


Studi Kasus: Dari Warung ke Waralaba

Brand: Ayam Geprek Gajahan
Awalnya hanya gerobak sederhana di Yogyakarta. Setelah memperkuat SOP dan membangun branding kuat, kini berkembang jadi ratusan cabang lewat sistem kemitraan.

Pelajaran: Produk tidak harus rumit — yang penting adalah sistem, kepercayaan, dan konsistensi.

FAQ: Bisnis UMKM Jadi Waralaba

1. Apakah saya harus punya banyak cabang dulu?
Tidak harus. Bahkan 1 outlet yang rapi dan stabil bisa jadi franchise, asal sistemnya jelas.

2. Apakah wajib ada fee dan royalti?
Tidak wajib. Beberapa UMKM memilih sistem profit sharing atau pembelian bahan dari pusat.

3. Apakah bisa menawarkan kemitraan secara online?
Bisa. Banyak pelaku UMKM memulai dari promosi di media sosial dan marketplace kemitraan.

4. Berapa lama proses dari UMKM ke franchise?
Biasanya 3–6 bulan jika semua sistem, branding, dan legalitas dipersiapkan secara paralel.

5. Apakah perlu konsultan franchise?
Bisa sangat membantu, terutama di tahap awal menyusun paket & legalitas. Tapi banyak juga pelaku UMKM belajar secara mandiri.


Siapkan Sistem, Bukan Sekadar Produk

Jika Anda punya produk bagus dan usaha yang stabil, kenapa tidak dikembangkan lewat sistem franchise?
Dengan mengikuti lima langkah praktis tadi, UMKM Anda bisa naik kelas dan menyebar lebih luas tanpa harus kelola semua sendiri.


Ingin Konsultasi Lebih Lanjut?

Bergabunglah dengan kemitraan BukaOutlet saat ini juga!
Hubungi Kami untuk Bergabung