Loading...

Berita

Berita / Kenapa Banyak Franchise Gagal? Ini 7 Kesalahan Yang Harus Kamu Hindari

Kenapa Banyak Franchise Gagal? Ini 7 Kesalahan Yang Harus Kamu Hindari

Ditulis Oleh : Admin SEO
08/07/2025 19:55
Kenapa Banyak Franchise Gagal? Ini 7 Kesalahan Yang Harus Kamu Hindari

Bisnis Franchise Tak Selalu Mulus — Kenali Risikonya

Bisnis franchise sering dipersepsikan sebagai cara “instan” untuk punya usaha. Tinggal bayar, buka booth, lalu menunggu untung datang. Padahal realitanya, tak sedikit franchisee justru merugi—bahkan bangkrut—dalam waktu kurang dari setahun.

Jika kamu adalah pengusaha pemula atau calon investor yang sedang mempertimbangkan waralaba, penting untuk tahu bahwa brand terkenal tidak menjamin sukses. Yang lebih penting adalah pengelolaan, pemahaman, dan komitmenmu menjalankan bisnisnya.

Agar tidak jatuh ke lubang yang sama, simak 7 kesalahan fatal dalam bisnis franchise yang harus kamu hindari—beserta solusi pencegahannya.


1. Salah Pilih Lokasi

Lokasi adalah kunci dalam bisnis ritel dan F&B. Sayangnya, banyak franchisee hanya memilih lokasi karena murah atau dekat rumah, tanpa riset traffic dan target market.

Ciri-ciri lokasi buruk:
→ Sepi pejalan kaki
→ Jauh dari pusat aktivitas (sekolah, kampus, perkantoran)
→ Tidak sesuai dengan demografi brand

Solusi:
→ Lakukan survey langsung selama beberapa hari
→ Gunakan data: traffic jam, usia warga sekitar, kompetitor terdekat
→ Konsultasikan lokasi ke franchisor—brand yang baik biasanya punya tim survey lokasi


2. Tidak Melakukan Riset Brand

Banyak orang langsung tertarik dengan brosur atau akun Instagram franchise, tanpa mengecek reputasi dan sistemnya.

Kesalahan umum:
→ Tergiur "franchise murah" tanpa legalitas jelas
→ Tidak tahu siapa pemilik/pengelola pusat
→ Tidak kontak mitra lama sebagai testimoni

Solusi:
→ Cari tahu apakah brand terdaftar di Asosiasi Franchise Indonesia
→ Tanyakan HAKI, legalitas usaha, dan SOP tertulis
→ Minta izin berbicara dengan mitra eksisting sebelum bergabung


3. Menganggap Franchise = Passive Income Total

Franchise bukan investasi pasif seperti deposito. Ini tetap bisnis, dan kamu perlu terlibat, setidaknya di awal.

Risiko:
→ Mengandalkan karyawan sepenuhnya
→ Tidak tahu cara kerja operasional
→ Tidak ikut memantau keuangan & kualitas layanan

Solusi:
→ Ikut pelatihan langsung meski punya staf
→ Turun langsung di awal 3–6 bulan untuk memahami alur kerja
→ Gunakan sistem kasir/POS yang transparan dan real-time


4. Over-ekspansi Tanpa Penguatan Sistem

Melihat booth pertama sukses, banyak mitra langsung buka cabang kedua, ketiga, tanpa SDM atau SOP yang siap.

Akibat:
→ Kualitas layanan menurun
→ Karyawan kewalahan
→ Omzet stagnan atau menurun drastis

Solusi:
→ Maksimalkan satu outlet dulu hingga stabil (minimal 6 bulan)
→ Baru ekspansi jika sistem & tim sudah kuat
→ Pikirkan sistem operasional seperti manager outlet, pelatihan SDM, dan kontrol stok


5. Kurang Paham Isi Kontrak Franchise

Kontrak adalah dasar hubungan mitra–franchisor. Tapi banyak yang tanda tangan tanpa membaca detailnya.

Risiko:
→ Tidak tahu batas area eksklusif
→ Ternyata ada biaya tersembunyi
→ Sulit keluar dari kontrak jika performa buruk

Solusi:
→ Minta waktu baca & konsultasi hukum sebelum tanda tangan
→ Tanyakan: fee tambahan, durasi kontrak, hak jual lokasi, exit strategy
→ Jangan teken kontrak di tempat


6. Tidak Siap Mental & Waktu

Banyak yang mengira bisnis franchise bisa langsung “auto jalan”. Faktanya, kamu tetap perlu tenaga, waktu, dan daya tahan mental.

Tanda-tanda belum siap:
→ Mudah menyerah saat penjualan turun
→ Tidak disiplin urus stok & keuangan
→ Tidak tanggap terhadap komplain pelanggan

Solusi:
→ Bangun mindset sebagai “pemilik bisnis” bukan sekadar mitra
→ Atur waktu luang di awal untuk turun tangan
→ Siapkan dana darurat untuk 3 bulan operasional awal


7. Hubungan Buruk dengan Franchisor

Konflik antara mitra & pusat sering terjadi karena komunikasi yang minim, ekspektasi tidak jelas, atau sistem yang tertutup.

Dampak:
→ Mitra tidak dapat dukungan
→ Kesulitan urus stok, promosi, atau pelatihan
→ Hubungan jangka panjang rusak

Solusi:
→ Pilih franchisor yang terbuka & mudah diajak diskusi
→ Tanyakan sistem support: pelatihan, promosi, kunjungan lapangan
→ Simpan dokumentasi semua komunikasi & perjanjian

Tabel Ringkasan: 7 Kesalahan Fatal Franchisee


NoKesalahanSolusi Pencegahan
1Salah pilih lokasiSurvey langsung, riset traffic & demografi
2Kurang riset brandCek legalitas, kontak mitra lama
3Anggap franchise pasif incomeIkut training, awasi operasional awal
4Ekspansi terlalu cepatMaksimalkan 1 outlet dulu, siapkan sistem
5Abaikan isi kontrakPelajari detail kontrak, konsultasi hukum
6Tidak siap waktu/mentalBangun mindset pebisnis, alokasikan waktu
7Konflik dengan franchisorBangun komunikasi sehat, pilih franchisor suportif

FAQ: Penyebab Franchise Gagal & Cara Menghindarinya

1. Apakah semua franchise bisa sukses?
Tidak. Sukses tergantung pada lokasi, manajemen, pasar, dan keterlibatan mitra.

2. Apa tanda franchisor yang tidak sehat?
Tidak transparan soal biaya, tidak punya SOP jelas, atau tidak terbuka untuk diskusi.

3. Apakah franchise lebih aman daripada bisnis sendiri?
Tidak selalu. Keunggulannya adalah sistem & branding, tapi tetap butuh eksekusi dan kontrol yang baik.

4. Apakah bisa gagal meski brand sudah terkenal?
Bisa. Brand kuat tidak menjamin sukses jika lokasi dan pengelolaan buruk.

5. Apakah franchise cocok untuk pemula?
Cocok, asalkan Anda siap belajar, aktif terlibat, dan tahu risiko yang bisa terjadi.


Belajar dari Gagal, Siap untuk Sukses

Bisnis franchise bisa jadi batu loncatan sukses asalkan kamu paham risikonya dan tahu cara menghindarinya. Banyak kegagalan justru terjadi bukan karena sistem franchise-nya buruk, tetapi karena calon mitra kurang persiapan, kurang riset, dan terlalu cepat percaya janji manis.

Ingat, franchise bukan jaminan instan sukses. Tapi jika dijalankan dengan strategi, pemahaman, dan mental siap kerja, peluang sukses tetap besar.


Ingin Konsultasi Lebih Lanjut?

Bergabunglah dengan kemitraan BukaOutlet saat ini juga!
Hubungi Kami untuk Bergabung