Bisnis Franchise Dear Butter? Belum, Tapi Kamu Bisa Daftar Partnership, Ini Caranya!

Sejak 2021, croffle ala Dear Butter jadi salah satu fenomena kuliner paling viral di Indonesia. Dari Jakarta sampai Surabaya, outletnya ramai dipadati pecinta pastry dan kopi. Tidak heran, banyak pengusaha muda mulai melirik bisnis franchise Dear Butter sebagai peluang cuan. Tapi, pertanyaannya: apakah Dear Butter sudah membuka franchise resmi?

Apakah Dear Butter Sudah Membuka Franchise?

Jawabannya: belum. Hingga kini, Dear Butter masih dikelola langsung oleh tim inti tanpa menawarkan paket waralaba resmi. Jadi, jika kamu berharap bisa membeli lisensi “franchise” Dear Butter, opsinya belum tersedia.

Namun, kabar baiknya: brand ini sudah menyiapkan sistem kemitraan atau partnership melalui laman resmi mereka. Artinya, meski tidak disebut franchise, ada jalur kerja sama yang bisa ditempuh untuk ikut mengembangkan outlet Dear Butter.

Sistem Partnership Dear Butter

Proses partnership dilakukan secara resmi lewat website Dear Butter Group. Di sana tersedia form pendaftaran, yang kemudian ditindaklanjuti dengan diskusi lebih lanjut bersama tim manajemen.

Sistem ini mirip seperti franchise pada umumnya, tapi dengan skema yang lebih fleksibel karena brand masih selektif memilih partner. Jadi, peluang tetap terbuka—meski tidak untuk semua orang.

Estimasi Modal Kemitraan

Berdasarkan berbagai sumber bisnis dan review, estimasi modal awal untuk membuka outlet Dear Butter berkisar mulai dari Rp100 juta. Angka ini tentu bisa bervariasi tergantung format outlet, lokasi, dan kebutuhan operasional.

Dengan modal tersebut, biasanya sudah mencakup booth, peralatan, bahan baku awal, serta branding. Meski detail resminya tidak dipublikasikan secara terbuka, sistem partnership Dear Butter diyakini memberi dukungan manajemen yang cukup lengkap.

Kenapa Banyak yang Ingin Jadi Mitra?

Ada beberapa alasan kenapa Dear Butter dilirik calon investor:

• Popularitas viral: sejak awal hype di TikTok dan Instagram, croffle jadi simbol kuliner kekinian.

• Loyal customer base: produk punya pasar jelas dengan penggemar setia.

• Ekspansi cepat: dalam waktu singkat sudah memiliki lebih dari 50 outlet di kota besar.

• Manajemen brand kuat: dari packaging, interior, hingga positioning, semua dikemas premium.

Risiko & Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Tentu saja, ada risiko yang harus dihitung. Informasi skema partnership belum sepenuhnya transparan, sehingga investor perlu diskusi langsung dengan tim. Selain itu, croffle adalah tren kuliner yang bisa cepat bergeser, jadi inovasi menu dan strategi marketing menjadi kunci bertahan.

Kebutuhan operasional seperti listrik, bahan baku premium, dan SOP ketat juga bisa menambah biaya. Jadi, meski peluangnya menarik, perhitungan matang tetap wajib dilakukan.

Alternatif: Bikin Croffle Brand Sendiri

Kalau belum bisa join Dear Butter, kamu juga bisa mencoba membuat usaha croffle mandiri. Konsepnya sederhana: gunakan resep croffle dasar, berikan topping premium (misalnya matcha, almond, Nutella), dan kemas brand dengan gaya minimalis kekinian.

Dengan modal lebih kecil (mulai Rp20–30 juta untuk booth sederhana), bisnis croffle lokal tetap bisa bersaing jika punya branding yang kuat dan strategi digital marketing yang konsisten.

Kesimpulan

Saat ini, Dear Butter belum membuka franchise resmi. Namun, peluang partnership tetap tersedia bagi yang serius ingin bergabung lewat jalur resmi di website mereka. Estimasi modal kemitraan dimulai dari Rp100 juta, dengan potensi pasar yang masih besar.

Bagi kamu yang ingin segera beraksi, ada dua pilihan:

1. Mendaftar partnership Dear Butter via kanal resmi.

2. Membangun brand croffle independen dengan konsep serupa.

Jadi, jangan hanya ikut tren—tapi pastikan langkah bisnismu terarah dan legal.