King Mango Thai Tidak Bisa Difranchise? Ini Alternatif Jus Mangga Ala Thailand Yang Bisa Kamu Beli!

Nama King Mango Thai sempat mengguncang dunia kuliner Indonesia. Antrean panjang di mall besar seperti Grand Indonesia dan banyak konten viral di TikTok membuat minuman mangga segar ala Thailand ini langsung jadi buruan. Tapi, satu pertanyaan penting muncul: apakah King Mango Thai bisa difranchise?

Jawabannya: tidak. Hingga saat ini, brand King Mango Thai tidak membuka program kemitraan atau franchise resmi, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Jadi, kalau kamu tertarik untuk punya bisnis serupa, kamu perlu melihat alternatif brand lain yang punya sistem franchise resmi dan model bisnis yang mirip.

Kenapa King Mango Thai Bisa Viral?

King Mango Thai pertama kali viral karena tampilannya yang menarik: jus mangga segar berwarna kuning cerah, disajikan dalam cup besar, dengan topping whipped cream dan potongan buah mangga yang melimpah. Rasanya segar dan penampilannya sangat Instagramable—cocok dengan selera visual anak muda zaman sekarang.

Mereka membuka outlet pertamanya di mall premium dan memanfaatkan kekuatan konten media sosial. Tapi meskipun populer, brand ini tidak menawarkan skema franchise. Mereka tampaknya memilih model ekspansi mandiri, bukan lewat mitra usaha.

Lalu, Adakah Alternatif Franchise Minuman Mangga Serupa?

Ada. Salah satu brand internasional yang membuka peluang franchise resmi untuk minuman mangga ala Thailand adalah Mango Mania. Brand ini berasal langsung dari Thailand dan menyediakan model waralaba global.

Jika kamu benar-benar ingin menjalankan bisnis minuman mangga dengan konsep profesional dan legal, Mango Mania bisa menjadi pilihan yang lebih realistis daripada berharap lisensi dari King Mango Thai.

Berapa Modal dan Apa yang Didapat?

Untuk menjadi mitra franchise Mango Mania, kamu perlu menyiapkan modal sekitar US$80.000–100.000 (sekitar Rp 1,2 hingga 1,5 miliar). Ini tergantung dari format outlet yang kamu pilih—apakah berupa kios kecil berukuran 10–12 meter persegi, atau bentuk kafe berukuran lebih besar (30–40 meter persegi).

Paket franchise dari Mango Mania biasanya sudah mencakup:

• Hak penggunaan brand

• Pelatihan staf

• Sistem operasional standar (SOP)

• Dukungan bahan baku dan peralatan

• Konsultasi desain booth atau kafe

• Sistem branding dan pemasaran

Mitra akan dikenai royalti sekitar 3% dari omzet dan biaya marketing tambahan sekitar 2%, yang digunakan untuk promosi nasional dan internasional.

Apakah Bisnis Ini Menguntungkan?

Rata-rata mitra Mango Mania melaporkan margin keuntungan bersih sekitar 25–30% dari omzet bulanan. Dengan pengelolaan yang efisien dan lokasi yang strategis, bisnis ini diproyeksikan bisa balik modal dalam waktu 13–14 bulan.

Tentunya, semua itu tergantung pada eksekusi dan lokasi gerai. Seperti bisnis food & beverage lainnya, tempat dan promosi sangat menentukan hasil akhir.

Pilihan Lain: Adaptasi Konsep Lokal?

Kalau modal Rp 1 miliar terasa terlalu besar, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membuat brand sendiri dengan konsep mirip, namun dikembangkan secara lokal. Banyak UMKM kini mencoba menawarkan jus mangga dengan gaya ala Thailand dan memberikan sentuhan unik, seperti:

• Varian topping (boba mangga, keju, sago, chia seed)

• Kolaborasi dengan snack atau dessert lain

• Format booth pop-up di event lokal, bazar, atau car-free day

Asalkan nama dan resep tidak menjiplak brand King Mango Thai, kamu tetap bisa menjalankan bisnis dengan semangat yang sama—bahkan lebih fleksibel dan murah.

Penutup: Jangan Terpaku pada Brand, Lihat Sistemnya

Memang menggoda ketika melihat brand viral seperti King Mango Thai. Tapi jika kamu ingin memulai bisnis, yang paling penting bukan sekadar popularitasnya—melainkan apakah bisnis tersebut punya sistem kemitraan yang legal, jelas, dan menguntungkan.

Jika kamu punya modal besar, Mango Mania bisa jadi pintu masuk profesional. Tapi jika tidak, adaptasi lokal dengan branding unik dan produk kreatif bisa sama menjanjikannya, asalkan dilakukan dengan perhitungan yang matang.

Ingat, viral bisa dikejar—tapi bisnis berkelanjutan butuh strategi dan struktur yang kuat.