Franchise Starbucks: Syarat, Harga, Dan Cara Bukanya

Starbucks, merek kopi terkemuka di dunia, telah menjadi simbol gaya hidup modern dengan lebih dari 33.000 gerai di 80 negara, termasuk 590 gerai di 60 kota di Indonesia sejak masuk pada tahun 2002.

Bagi pengusaha yang ingin terjun ke bisnis kopi premium, Franchise Starbucks sering menjadi pilihan menarik karena reputasi globalnya, pengalaman pelanggan yang unik, dan sistem operasional yang terstandarisasi. Namun, penting untuk memahami bahwa Starbucks tidak menggunakan model waralaba tradisional, melainkan sistem lisensi.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang Franchise Starbucks, syarat, biaya, dan cara memulai kemitraan dengan Starbucks di Indonesia.

Apa Itu Franchise Starbucks?

Berbeda dengan franchise pada umumnya, Starbucks menerapkan sistem lisensi toko (licensed store) di Indonesia dan global. Dalam sistem ini, mitra tidak memiliki kepemilikan penuh atas gerai seperti pada waralaba konvensional.

Sebaliknya, mitra membayar biaya lisensi untuk mengoperasikan gerai dengan merek Starbucks, sementara manajemen utama, properti, dan karyawan tetap di bawah kendali Starbucks.

Sistem ini memungkinkan Starbucks menjaga kualitas produk, pelayanan, dan nilai-nilai perusahaan sesuai visi pendiri, Howard Schultz, seperti dijelaskan dalam bukunya Pour Your Heart Into It.

Keunggulan sistem ini adalah mitra mendapatkan dukungan penuh, termasuk pelatihan, pasokan bahan baku, dan bantuan teknis, tanpa perlu membangun merek dari nol.

Keuntungan Menjadi Mitra Starbucks

Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari kemitraan Franchise Starbucks:

• Reputasi Merek Global: Starbucks dikenal luas sebagai merek kopi premium, menarik pelanggan setia dari berbagai segmen, terutama kalangan menengah ke atas.
• Dukungan Operasional: Starbucks menyediakan pelatihan karyawan, desain gerai, dan rantai pasokan yang menjamin kualitas bahan baku.
• Pengalaman Pelanggan Unik: Konsep kafe modern dengan suasana nyaman membuat Starbucks lebih dari sekadar kedai kopi, tetapi juga tempat nongkrong dan komunitas.
• Potensi Keuntungan Tinggi: Dengan harga produk berkisar antara Rp15.000 hingga Rp40.000, gerai Starbucks menargetkan pasar premium dengan potensi pendapatan besar.

Syarat Menjadi Mitra Starbucks

Untuk menjadi pemegang lisensi Starbucks di Indonesia, calon mitra harus memenuhi beberapa persyaratan ketat, seperti:

1. Lokasi Strategis: Lokasi gerai harus berada di area dengan potensi pasar tinggi, seperti mal, pusat perbelanjaan, atau kawasan bisnis. Lokasi harus sesuai dengan standar Starbucks untuk menarik segmen pelanggan baru.
2. Aset Likuid: Calon mitra harus memiliki aset likuid sekitar Rp9 miliar sebagai jaminan kemampuan finansial untuk menghadapi risiko bisnis.
3. Biaya Lisensi: Biaya untuk mendapatkan lisensi Starbucks diperkirakan sekitar Rp500 juta hingga Rp4,7 miliar (setara dengan 315.000 USD) untuk jangka waktu 10 tahun, tergantung pada lokasi dan skala gerai.
4. Pengalaman Bisnis: Starbucks lebih memilih mitra dengan pengalaman bisnis yang mumpuni, bukan pemula, karena tingginya risiko dan modal yang dibutuhkan.
5. Komitmen terhadap Nilai Perusahaan: Mitra harus memahami dan mematuhi standar operasional serta nilai-nilai Starbucks, seperti kualitas pelayanan dan keberlanjutan.

Cara Daftar Franchise Starbucks

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengajukan lisensi Franchise Starbucks di Indonesia:

1. Kunjungi Situs Resmi: Buka situs resmi Starbucks Indonesia (www.starbucks.co.id) dan cari informasi tentang kemitraan atau hubungi manajemen langsung melalui email resmi perusahaan.
2. Pilih Lokasi Potensial: Tentukan lokasi strategis, seperti di Tasikmalaya dekat Transmart Mall, yang memiliki lahan luas dan fasilitas parkir memadai, sesuai dengan kebutuhan Starbucks.
3. Ajukan Aplikasi Formal: Isi formulir aplikasi dengan mencantumkan detail lokasi, kekayaan bersih, aset likuid, dan rencana bisnis. Pastikan semua dokumen lengkap dan sesuai standar.
4. Tunggu Evaluasi: Manajemen Starbucks akan mengevaluasi aplikasi berdasarkan lokasi, potensi pasar, dan kemampuan finansial. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga bulan.
5. Hubungi Langsung Jika Gagal: Jika aplikasi ditolak, coba hubungi manajemen Starbucks melalui email atau nomor resmi untuk mendapatkan umpan balik dan saran perbaikan.

Biaya dan Modal Awal

Biaya untuk membuka gerai Starbucks bervariasi tergantung lokasi dan skala. Berikut perkiraan biaya berdasarkan sumber terpercaya:

• Biaya Lisensi: Rp500 juta hingga Rp4,7 miliar untuk 10 tahun.
• Sewa Tempat: Jika berlokasi di mal ternama, biaya sewa bisa mencapai ratusan juta per bulan, ditambah service charge.
• Konstruksi dan Dekorasi: Starbucks menangani desain dan konstruksi gerai, tetapi mitra mungkin perlu menyiapkan dana tambahan untuk penyesuaian lokasi.
• Total Modal Awal: Minimal Rp9 miliar, termasuk aset likuid dan biaya operasional awal.

Tantangan dan Pertimbangan

Meskipun menjanjikan, kemitraan Franchise Starbucks memiliki tantangan, seperti:

• Modal Besar: Modal awal yang tinggi membuat bisnis ini kurang cocok untuk pemula.
• Kontrol Terbatas: Karena sistem lisensi, mitra tidak memiliki kebebasan penuh dalam operasional.
• Risiko Pasar: Lokasi yang kurang strategis dapat mengurangi potensi keuntungan, meskipun didukung merek besar.

Mengapa Memilih Starbucks?

Memilih Franchise Starbucks berarti bergabung dengan merek kopi global yang telah terbukti sukses. Dengan lebih dari 590 gerai di Indonesia dan komitmen terhadap keberlanjutan, seperti mendukung 72.000 petani kopi lokal, Starbucks menawarkan peluang bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berdampak positif.

Lokasi strategis seperti di Tasikmalaya dekat Transmart Mall dengan lahan luas dan parkir memadai bisa menjadi nilai tambah untuk menarik perhatian manajemen Starbucks.