Franchise Viral, Tapi Butuh Banyak Duit! Estimasi Modal Buka Gerai Mie Gacoan

Kenapa Mie Gacoan Jadi Incaran Banyak Pebisnis?

Dengan antrean yang nyaris tak pernah sepi, harga yang terjangkau, dan branding yang kuat di kalangan Gen Z dan milenial, Mie Gacoan menjadi salah satu brand kuliner viral yang paling menggoda untuk dijadikan ladang usaha. Banyak pengusaha kuliner kecil menengah yang mulai melirik Mie Gacoan sebagai cara untuk naik kelas lewat sistem waralaba.

Namun, di balik peluang besar, ada pula realitas modal tinggi dan tantangan operasional yang harus diketahui lebih dulu.

Berapa Modal Awal Franchise Mie Gacoan?

Berdasarkan berbagai sumber terpercaya, total investasi awal untuk membuka franchise Mie Gacoan berkisar antara Rp675 juta hingga Rp775 juta. Rinciannya adalah sebagai berikut:

• Franchise fee sekitar Rp125 juta. Ini sudah mencakup pelatihan awal, branding, hak penggunaan sistem dan nama, serta dukungan promosi di awal pembukaan gerai.

• Biaya renovasi dan peralatan diperkirakan mencapai Rp550 juta hingga Rp650 juta, tergantung dari ukuran lokasi, kondisi bangunan awal, dan kebutuhan desain interior yang khas Gacoan—seperti dapur terbuka, area kasir digital, dan area duduk cozy untuk pelanggan dine-in.

Biaya ini belum termasuk sewa tempat jika kamu belum punya lokasi sendiri. Jika menyewa ruko atau bangunan komersial, tentu ada tambahan biaya puluhan juta per tahun, tergantung kota dan kawasan.

Prosedur Daftar Franchise Mie Gacoan

Untuk mendaftar sebagai mitra franchise resmi, kamu harus mengikuti beberapa langkah berikut:

1. Isi formulir di situs resmi Mie Gacoan, pada halaman "Franchise".

2. Tim Mie Gacoan akan melakukan evaluasi awal, termasuk lokasi yang kamu tawarkan, profil bisnis, dan kesiapan finansial.

3. Jika lolos tahap seleksi awal, kamu akan diundang untuk wawancara dan diskusi langsung dengan tim manajemen.

4. Jika disetujui, kamu akan menandatangani kontrak kemitraan resmi dan memulai proses renovasi dan pelatihan operasional.

Perlu dicatat bahwa tidak semua pengajuan diterima. Lokasi dan kesiapan modal menjadi pertimbangan utama pihak pusat.

Syarat Lokasi yang Diinginkan oleh Mie Gacoan

Brand ini tidak menerima lokasi sembarangan. Mereka punya standar cukup tinggi, antara lain:

• Lokasi strategis di pinggir jalan utama atau kawasan ramai.

• Luas bangunan mencukupi untuk dapur, kasir, serta area duduk pelanggan. Umumnya minimal 100 m².

• Area parkir yang memadai untuk motor dan mobil.

• Akses air dan listrik memadai, serta bangunan memenuhi syarat izin usaha.

Potensi Keuntungan dan ROI: Apakah Sebanding?

Meski modal awalnya besar, potensi omzet Mie Gacoan juga menjanjikan. Dengan asumsi rata-rata 100 pelanggan per hari yang masing-masing membelanjakan sekitar Rp22.000, omzet harian bisa mencapai Rp2,2 juta. Dalam skenario puncak, bahkan bisa tembus puluhan juta per hari, tergantung lokasi dan jam operasional.

Keuntungan bersih per bulan setelah dipotong biaya operasional, bahan baku, gaji karyawan, dan royalti diperkirakan berada di kisaran Rp11 juta hingga belasan juta rupiah. Jika dikelola dengan efisien dan gerai ramai setiap hari, balik modal (payback period) bisa tercapai dalam waktu 1 hingga 1,5 tahun.

Risiko yang Sering Diabaikan

Meski kelihatan menggiurkan, franchise Mie Gacoan bukan tanpa tantangan. Berikut risiko yang wajib kamu perhatikan:

1. Modal Besar = Risiko Besar

Dengan investasi awal mendekati Rp700 juta, kamu harus punya perhitungan matang. Salah kelola, lokasi sepi, atau tim tidak solid bisa membuat usaha ini merugi.

2. Tingkat Kompetisi Tinggi

Karena Gacoan viral, banyak brand tiruan bermunculan. Di beberapa daerah, pelanggan mungkin sulit membedakan mana gerai resmi dan mana yang hanya “meniru rasa dan gaya”.

3. Operasional Padat dan SDM Kritis

Mie Gacoan bukan bisnis ‘jalan sendiri’. Harus ada tim dapur dan pelayanan yang cepat dan terlatih. Jika kualitas turun sedikit saja, review buruk bisa menyebar cepat di media sosial.

Tips Sukses Menjalankan Franchise Mie Gacoan

Jika kamu serius ingin terjun, berikut beberapa tips yang bisa meningkatkan peluang sukses:

• Pilih lokasi premium yang sudah terbukti ramai oleh bisnis kuliner lain.

• Rekrut tim yang siap kerja cepat, dan latih mereka sesuai standar Mie Gacoan.

• Pantau kualitas bahan baku dan pelayanan setiap hari. Brand ini sangat bergantung pada kecepatan dan konsistensi rasa.

• Optimalkan media sosial lokal untuk promosi awal—buat hype sebelum launching, adakan promo “buka pertama”, dan gandeng influencer lokal.

Alternatif Franchise Kuliner Jika Modal Terbatas

Jika kamu merasa Rp700 juta terlalu berat, masih banyak pilihan franchise makanan yang lebih ringan dan tetap punya potensi bagus. Misalnya:

• Makanan ringan khas daerah (cireng, basreng, tahu krispi) dengan modal Rp5–15 juta.

• Franchise boba lokal dengan investasi mulai Rp8 juta–Rp20 juta.

• Frozen food rumahan yang bisa dimulai dari dapur sendiri.

Semua bisa disesuaikan dengan skala dan target pasar lokalmu.

Kesimpulan

Mie Gacoan adalah franchise yang sangat kuat dari sisi brand, sistem, dan potensi pasar. Namun, ia juga menuntut modal besar, operasional intensif, dan pemahaman mendalam soal F&B.

Jika kamu seorang pebisnis kuliner seperti Ardi yang sudah paham dasar-dasar manajemen makanan dan punya modal cukup, Mie Gacoan bisa jadi batu loncatan yang luar biasa.

Tapi jika kamu baru pertama kali masuk ke dunia usaha, mungkin perlu pertimbangan ekstra sebelum mengikat diri pada investasi ratusan juta.

FAQ: Franchise Mie Gacoan

1. Apakah Mie Gacoan masih membuka franchise resmi?
Ya, kamu bisa mendaftar melalui situs resminya. Tapi tidak semua lokasi diterima, karena mereka selektif.

2. Berapa total modal awal?
Antara Rp675 juta hingga Rp775 juta, tergantung lokasi dan kebutuhan renovasi.

3. Berapa omzet harian yang realistis?
Jika ramai, bisa capai Rp2–5 juta per hari. Tapi angka ini sangat tergantung pada lokasi dan promosi.

4. Kapan balik modal?
Umumnya dalam waktu 12–18 bulan jika operasional optimal dan gerai ramai setiap hari.

5. Apakah Mie Gacoan cocok untuk kota kecil?
Bisa, asalkan traffic cukup tinggi dan tidak terlalu banyak kompetitor. Coba lakukan riset pasar dulu.