Jejak Perjalanan Okta Wirawan, Founder Almaz Fried Chicken Yang Tak Kenal Menyerah

Okta Wirawan, pria kelahiran Padang pada 5 Oktober 1982, yang telah sukses menorehkan namanya dalam dunia bisnis kuliner di Indonesia sebagai pendiri Almaz Fried Chicken, telah berhasil memperkenalkan konsep ayam goreng dengan cita rasa khas Timur Tengah yang kini semakin populer. Perjalanan bisnisnya tidaklah instan, memulai pengalaman panjang di industri ritel dan bisnis makanan, yang membentuknya menjadi seorang pengusaha tangguh.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di IPB ( Institut Pertanian Bogor ), Okta memulai kariernya sebagai Assistant Sales Manager di Carrefour, salah satu brand ritel terbesar di Indonesia. Kariernya terus menanjak saat bergabung dengan PT. Trans Retail Indonesia di tahun 2005. Saat itu Okta menjabat berbagai posisi strategis, termasuk menjadi Manajer Divisi hingga Senior Procurement Manager. Okta pun menyampaikan bahwa, “Delapan tahun berkarier di perusahaan ini turut berperan dalam memberi saya wawasan yang lebih luas mengenai dunia operasional bisnis secara mendetail.”
Seiring dengan semakin
bersinarnya karier Okta di dunia retail, namun jiwa wirausaha yang kuat
mendorongnya untuk mendirikan bisnis sendiri. Ia memulai perjalanannya dengan
Nasi Kebuli Abuya, sebuah brand kuliner yang mengusung cita rasa autentik serra menarik perhatian
pecinta makanan khas Timur Tengah.
Setelah sukses membangun brand Kebuli Abuya sebagai brand pertama dari PT. Abuya Berkah Indonesia Makmur (PT ABINDO) miliknya, Okta Wirawan tidak tinggal hanya diam, dia pun melanjutkan untuk berinovasi dalam mencitptakan brand brand baru seperti Ayam Geprek Blasteran, Bakmi Madina, Mieliki, Minum, Hello Bakery hingga Ayam Asap Abu Dhabi.
Bisnis memang tidak selalu indah, dari banyaknya brand yang ia bangun, justru ia menghadapi banyak tantangan dalam brand baru ini, hingga tutup pula outlet miliknya. Dari sinilah titik balik bagi Okta untuk melangkah lebih jauh dengan mendirikan Almaz Fried Chicken pada 14 Juni 2024. Pengalaman 10 Tahun di dunia operasional bisnis serta merasakan jatuh bangun membuat brand kuliner menjadi pelajaran penting bagi suksesnya Almaz Fried Chciken. Tak hanya itu 14 Juni bukan hanya sekedar tanggal biasa. Menurutnya tanggal tersebut merupakan motivasi serta untuk mengenang ulang tahun almarhum ibunya. Hal ini menunjukkan betapa eratnya nilai keluarga dalam setiap langkah bisnis yang ia jalani.
Almaz Fried Chicken hadir sebagai pelopor ayam goreng dengan cita rasa khas Arab Saudi. Almaz juga menawarkan pengalaman kuliner yang membawa pelanggan pada memori perjalanan ibadah mereka di Tanah Suci. Disajikan dengan bumbu rempah yang khas dan tekstur ayam yang renyah, Almaz berhasil memikat perhatian pasar Indonesia yang selalu mencari cita rasa unik dan berkualitas. Hal ini terbukti dengan saat ini Almaz Fried Chicken sudah memiliki 138 outlet di seluruh Indonesia serta akan terus berkembang. Melalui unggahan di media sosialnya, Okta menegaskan bahwa “Almaz bukan sekadar bisnis kuliner, tetapi juga representasi dari pengalaman dan kenangan spiritual yang ingin kami bagikan kepada banyak orang.”
Kini, Okta Wirawan terus
mengembangkan berbagai brand di bawah naungan PT ABINDO, termasuk bisnis bekam alami yang bergerak
di bidang kesehatan. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri ritel
dan kuliner, ia menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha muda yang ingin sukses
tanpa mengorbankan integritas. Prinsipnya yang kuat, inovasi tanpa henti, dan
strategi bisnis yang matang menjadikannya salah satu figur berpengaruh di
industri F&B Indonesia. Keberhasilannya bukan hanya tentang angka, tetapi
juga tentang bagaimana nilai dan prinsip tetap menjadi fondasi utama dalam
setiap langkah yang ia ambil.