Mau Investasi Bisnis Franchise Di 2025? Ini Sektor Yang Lagi Booming!

Tahun 2025 digadang-gadang menjadi tahun emas bagi industri bisnis franchise di Indonesia. Urbanisasi, meningkatnya kelas menengah, serta gaya hidup masyarakat yang semakin mengutamakan kenyamanan membuat bisnis waralaba kian relevan. Bagi Rina, seorang profesional muda yang ingin mulai berinvestasi, franchise adalah jalan tengah yang menarik: brand sudah teruji, sistem operasional tersedia, dan dukungan manajemen membuat bisnis lebih mudah dijalankan.

Namun, pertanyaan besarnya: sektor apa saja yang sedang booming di 2025, berapa modal yang dibutuhkan, dan bagaimana potensi keuntungan jangka panjangnya? Mari kita bahas sektor kuliner, kecantikan, laundry, hingga minimarket.

Franchise Kuliner: Masih Primadona

Sektor kuliner tetap jadi pilihan nomor satu investor di 2025. Alasannya jelas: makanan dan minuman adalah kebutuhan harian.

Beberapa brand yang paling populer antara lain:

• Mixue Ice Cream & Tea

• Kopi KULO, Janji Jiwa, dan Es Teh Indonesia

• Martabak Orins, Sate Taichan Nyot-Nyot, hingga Kala Coffee (gerobak listrik)

Modal yang dibutuhkan bervariasi, mulai dari Rp 80 juta untuk gerobak minuman hingga Rp 500 juta untuk resto cepat saji. Potensi omzet bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta per bulan, dengan ROI relatif cepat, antara 8–18 bulan.

Namun, kompetisi di sektor ini sangat ketat. Tren kuliner juga bisa bergeser cepat, sehingga butuh strategi marketing kuat agar brand tetap relevan.

Bisnis Franchise Kecantikan & Wellness: Tren Baru yang Naik Daun

Di samping kuliner, sektor kecantikan dan wellness sedang mengalami lonjakan. Brand seperti Ghanisa Aesthetic Indonesia bahkan menjadi franchise paling populer di platform WaralabaKu sepanjang 2025.

Konsep yang ditawarkan biasanya autopilot, di mana investor cukup menyediakan modal sementara operasional dijalankan oleh tim profesional dari pusat. Modal yang dibutuhkan relatif lebih terjangkau dibanding klinik besar, biasanya mulai Rp 90 juta hingga Rp 150 juta.

Permintaan pasar juga mendukung. Tren self-care membuat treatment wajah, perawatan kulit, hingga klinik estetika mini semakin diminati, terutama di kota-kota urban dengan generasi muda yang sangat peduli penampilan.

Franchise kecantikan cocok untuk investor yang menginginkan bisnis stabil, premium, dan jangka panjang.

Franchise Jasa Sehari-hari: Laundry dan Layanan Rumah Tangga

Selain makanan dan kecantikan, sektor jasa sehari-hari juga sedang booming. Laundry kiloan misalnya, menjadi kebutuhan pokok masyarakat urban. Brand seperti Laundry Klinklin menawarkan paket kemitraan dengan modal mulai Rp 61 juta.

Kelebihan sektor ini adalah demand yang stabil karena orang selalu butuh mencuci pakaian. Omzet bulanan rata-rata berkisar Rp 20–40 juta, dengan ROI sekitar 12–24 bulan. Tidak secepat kuliner, tetapi bisnis ini cenderung lebih tahan krisis.

Selain laundry, jasa lain seperti cuci sepatu, barbershop, hingga cleaning service juga diprediksi naik di 2025 karena gaya hidup masyarakat yang semakin mengutamakan kepraktisan.

Retail & Minimarket: Stabilitas Jangka Panjang

Untuk investor bermodal besar, sektor retail dan minimarket tetap jadi primadona. Dua brand raksasa, Alfamart dan Indomaret, masih mendominasi pasar waralaba di 2025.

Modal yang dibutuhkan tidak kecil, mulai dari Rp 494 juta ke atas. Namun, keuntungan dari brand besar adalah sistem supply chain yang sudah mapan, jaringan luas, dan nama brand yang sangat kuat di masyarakat.

ROI memang lebih panjang, tetapi dari sisi stabilitas jangka panjang dan keamanan investasi, retail minimarket termasuk yang paling aman. Cocok untuk investor dengan modal besar yang mencari portofolio bisnis solid.

Tren Global & Regional di 2025

Tren franchise tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga secara global. Di banyak negara, sektor personal services seperti childcare, senior care, wellness, hingga retail food masih menjadi dominan.

Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, urbanisasi dan pertumbuhan kelas menengah menjadi pendorong utama ekspansi bisnis franchise. Semakin banyak masyarakat dengan daya beli tinggi yang mencari layanan praktis dan konsisten, mulai dari kuliner cepat saji hingga jasa kecantikan.

Mana yang Cocok untuk Investor Pemula?

Pemilihan sektor bisnis franchise harus disesuaikan dengan modal, profil risiko, dan minat investor.

• Jika mencari ROI cepat dengan omzet besar: sektor kuliner adalah pilihan tepat. Namun, harus siap menghadapi persaingan ketat dan tren yang cepat berubah.

• Jika ingin bisnis stabil dan premium: sektor kecantikan & wellness lebih aman. Modal menengah, demand tinggi, dan tren self-care membuatnya menjanjikan.

• Jika lebih suka bisnis rutin dan tahan krisis: laundry dan jasa sehari-hari cocok, meski ROI sedikit lebih lama.

• Jika punya modal besar dan ingin stabilitas jangka panjang: minimarket retail seperti Alfamart/Indomaret adalah opsi terbaik.

Bagi Rina yang memiliki modal menengah, sektor kecantikan dan laundry bisa jadi pilihan paling seimbang: tidak terlalu berisiko seperti kuliner, tapi tetap punya permintaan stabil.

Kesimpulan

Tahun 2025 menawarkan banyak peluang emas di dunia bisnis franchise.

• Kuliner masih mendominasi dengan ROI cepat, meski kompetisi sangat ketat.

• Kecantikan & wellness naik daun, cocok bagi investor yang mengincar pasar stabil dengan modal menengah.

• Laundry dan jasa sehari-hari menawarkan kestabilan jangka panjang dengan demand rutin.

• Retail minimarket menjadi pilihan solid bagi investor bermodal besar.

Semua sektor punya potensi, tinggal disesuaikan dengan modal, minat, dan tujuan jangka panjang. Untuk memulai, investor seperti Rina bisa memanfaatkan marketplace franchise resmi agar lebih mudah membandingkan paket, menghitung ROI, dan memilih brand paling sesuai.