Penitipan Anak Harian Jadi Peluang Franchise Cuan Di 2025

Di kota-kota besar, banyak keluarga dengan kedua orang tua bekerja. Kondisi ini membuat daycare harian jadi solusi penting bagi orang tua urban yang membutuhkan tempat aman, nyaman, dan edukatif untuk menitipkan anak. Bagi calon pebisnis, tren ini membuka peluang besar melalui franchise daycare, yang sudah menyediakan sistem operasional, kurikulum, hingga dukungan manajemen.
Kenapa Bisnis Franchise Daycare Menarik
-
Pasar stabil & terus tumbuh → Menurut BPS, ada sekitar 20 juta balita di Indonesia, mayoritas tinggal di kawasan urban.
-
Repeat order tinggi → Orang tua membayar biaya daycare bulanan, bahkan tahunan.
-
Nilai sosial + bisnis → Selain memberi cuan, usaha ini juga membantu keluarga urban menemukan solusi penitipan yang aman.
-
Kesediaan bayar lebih → Orang tua rela mengeluarkan biaya ekstra demi keamanan, edukasi, dan kenyamanan anak.
Modal & Paket Bisnis Franchise
Besarnya modal tergantung skala daycare:
-
Rp 100–250 juta → daycare rumahan kecil (10–15 anak, fasilitas dasar).
-
Rp 300–600 juta → daycare menengah (30 anak, ada ruang bermain, ruang makan, CCTV).
-
Rp 800 juta – 1,5 miliar → daycare premium (50+ anak, kurikulum edukasi, playground, nutrisi lengkap, sistem monitoring).
Jenis Layanan Populer di Daycare
Franchise daycare biasanya tidak hanya penitipan, tetapi juga menambah nilai dengan layanan edukasi & nutrisi, misalnya:
-
Penitipan harian setengah hari atau full day.
-
Aktivitas edukasi (mewarnai, storytelling, pengembangan motorik).
-
Fasilitas makan/minum sehat.
-
CCTV & monitoring yang bisa diakses orang tua.
-
Konsultasi tumbuh kembang (opsional di daycare premium).
Potensi Omzet & ROI
-
Biaya daycare urban: Rp 1,5–4 juta/bulan per anak.
-
Jika daycare memiliki 30 anak → omzet bisa mencapai Rp 45–120 juta/bulan.
-
Margin jasa daycare: 30–45%.
-
Estimasi ROI: 18–30 bulan, tergantung lokasi & kapasitas.
Dukungan dari Franchisor
Bagi mitra yang bergabung, franchisor biasanya menyediakan:
-
SOP operasional daycare (keamanan, kebersihan, nutrisi).
-
Training caregiver & pengajar PAUD.
-
Kurikulum edukasi anak usia dini.
-
Desain & fasilitas daycare (ruang tidur, ruang bermain, CCTV).
-
Branding & marketing support online maupun offline.
-
Pendampingan legalitas & perizinan sesuai regulasi Dinas Sosial & standar keamanan anak.
Contoh Brand Lokal Daycare
Beberapa daycare lokal sudah mulai membuka peluang kemitraan, seperti:
-
Rumahku Daycare – populer di Jakarta dengan model penitipan harian.
-
Kiddie Care Indonesia – daycare + early education.
-
Daycare marketplace bisnis franchise – banyak penawaran paket daycare rumahan dengan modal terjangkau.
-
Beberapa sekolah PAUD juga menambah layanan daycare sebagai unit bisnis tambahan.
Tips Memilih Bisnis Franchise Daycare
-
Pastikan franchisor memiliki standar keamanan & legalitas resmi.
-
Cek kurikulum & layanan nutrisi agar sesuai dengan kebutuhan anak urban.
-
Pilih lokasi strategis dekat perkantoran atau perumahan padat.
-
Pertimbangkan kapasitas & fasilitas sesuai target pasar.
Kesimpulan
Franchise daycare adalah bisnis jasa urban yang stabil, bernilai sosial, sekaligus cuan. Dengan modal mulai Rp 100 juta, omzet bisa mencapai Rp 45–120 juta per bulan, terutama jika lokasi strategis dan fasilitas memadai.
Bagi Rika dan calon pebisnis lain, daycare bukan sekadar peluang usaha, tapi juga solusi penting untuk keluarga urban.
Langkah selanjutnya: riset paket bisnis franchise daycare resmi dengan standar keamanan & kurikulum terjamin sebelum memulai investasi.