Perhitungan Modal Usaha Angkringan, Terjangkau!

Angkringan telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya sosial di banyak kota di Indonesia. Lebih dari sekadar tempat makan, angkringan adalah ruang komunal tempat orang berkumpul, bercerita, dan menikmati hidangan sederhana dengan harga yang sangat bersahabat.
Popularitasnya yang tak lekang oleh waktu menjadikan angkringan sebagai salah satu pilihan bisnis yang sangat menarik, terutama bagi para wirausahawan pemula.
Bagi Anda yang tertarik untuk memulai sebuah usaha, mungkin pernah terlintas pertanyaan, berapa sebenarnya modal yang dibutuhkan untuk buka angkringan? Banyak yang mengira memulai bisnis kuliner selalu memerlukan dana besar. Namun, keunggulan utama dari bisnis angkringan justru terletak pada modalnya yang relatif kecil dan terjangkau.
Artikel ini akan memandu Anda melalui perhitungan rinci modal usaha angkringan, dari investasi awal hingga biaya operasional.
Mengapa Usaha Angkringan Menjadi Pilihan Menarik?
Sebelum masuk ke rincian angka, penting bagi Anda untuk memahami mengapa model bisnis ini sangat diminati.
Pertama, target pasarnya sangat luas, mencakup semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja, hingga keluarga.
Kedua, konsepnya yang sederhana membuat pengelolaan operasional tidak terlalu rumit.
Anda tidak memerlukan keahlian memasak tingkat tinggi, cukup konsistensi rasa dan kebersihan. Faktor inilah yang menjadikan usaha ini sangat cocok untuk pemula.
Rincian Kebutuhan Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah biaya yang Anda keluarkan satu kali di muka untuk membeli semua peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Besaran biaya ini bisa sangat fleksibel, tergantung pada pilihan Anda untuk membeli barang baru atau bekas yang masih layak pakai.
1. Gerobak Angkringan
Ini adalah investasi terbesar dan paling ikonik dari usaha Anda. Harga gerobak bervariasi tergantung pada bahan (kayu jati, mahoni, atau kombinasi), ukuran, dan kelengkapan.
-
Gerobak Baru: Rp 2.000.000 - Rp 3.500.000
-
Gerobak Bekas (Layak Pakai): Rp 1.000.000 - Rp 1.800.000
2. Perlengkapan Utama
Perlengkapan ini berfungsi untuk menunjang kenyamanan pelanggan dan operasional Anda.
-
Terpal atau Tenda: Sangat penting untuk melindungi dari hujan dan panas. Estimasi biaya: Rp 250.000 - Rp 500.000.
-
Kursi atau Bangku Panjang: Siapkan setidaknya 3-4 bangku panjang atau 10-15 kursi plastik. Estimasi biaya: Rp 300.000 - Rp 700.000.
-
Meja Lesehan (Opsional): Jika lokasi memungkinkan, menambahkan beberapa meja lesehan bisa meningkatkan kapasitas. Estimasi biaya: Rp 200.000 - Rp 400.000.
3. Peralatan Masak dan Saji
Ini adalah jantung dari operasional harian Anda. Anda bisa membeli secara paket atau satuan.
-
Anglo atau Tungku Arang: Untuk membakar sate-satean. Estimasi: Rp 50.000.
-
Teko Ceret (2-3 buah): Untuk membuat minuman panas seperti teh, jahe, dan kopi. Estimasi: Rp 150.000.
-
Termos Es dan Termos Air Panas: Untuk menyimpan es batu dan menjaga suhu air. Estimasi: Rp 150.000.
-
Peralatan Makan dan Minum: Gelas, piring kecil, sendok, garpu. Siapkan dalam jumlah yang cukup. Estimasi total: Rp 300.000.
-
Wadah atau Nampan: Untuk menata aneka sate, nasi kucing, dan gorengan. Estimasi: Rp 150.000.
-
Peralatan Masak Lainnya: Pisau, talenan, bak cuci piring portabel, dll. Estimasi: Rp 200.000.
Rincian Kebutuhan Modal Operasional Awal
Modal operasional adalah dana yang harus Anda siapkan untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Sebaiknya, Anda menyiapkan dana operasional setidaknya untuk satu minggu pertama.
1. Belanja Bahan Baku (Estimasi per Hari)
Biaya ini sangat bergantung pada variasi dan jumlah menu yang Anda tawarkan.
-
Beras dan Bahan Nasi Kucing: Rp 50.000.
-
Aneka Sate: Usus, telur puyuh, ati ampela, sosis, bakso. Estimasi: Rp 150.000 - Rp 250.000.
-
Bahan Gorengan: Tahu, tempe, bakwan. Estimasi: Rp 50.000.
-
Bahan Minuman: Kopi sachet, teh, gula, jahe, jeruk. Estimasi: Rp 70.000.
-
Total Belanja Harian: Sekitar Rp 320.000 - Rp 420.000.
-
Modal Bahan Baku untuk 1 Minggu: Rp 320.000 x 7 = Rp 2.240.000.
2. Biaya Pendukung Lainnya
-
Arang dan Gas: Siapkan stok untuk seminggu. Estimasi: Rp 100.000.
-
Plastik, Kertas Nasi, Sedotan: Estimasi: Rp 50.000.
-
Biaya Tak Terduga: Selalu siapkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak. Estimasi: Rp 200.000.
Estimasi Total Modal Usaha Angkringan
Mari kita jumlahkan semua perkiraan biaya untuk mendapatkan gambaran total modal yang dibutuhkan. Kita akan menggunakan skenario hemat dengan beberapa peralatan bekas.
Jenis Kebutuhan |
Estimasi Biaya (Skenario Hemat) |
Gerobak Bekas |
Rp 1.500.000 |
Terpal dan Kursi |
Rp 600.000 |
Peralatan Masak & Saji |
Rp 800.000 |
Total Modal Investasi |
Rp 2.900.000 |
Modal Bahan Baku (1 Minggu) |
Rp 2.240.000 |
Biaya Pendukung |
Rp 350.000 |
Total Modal Operasional |
Rp 2.590.000 |
TOTAL KESELURUHAN |
Rp 5.490.000 |
Dari perhitungan di atas, Anda bisa melihat bahwa dengan dana sekitar Rp 5.000.000 hingga Rp 6.000.000, Anda sudah sangat siap untuk buka angkringan. Angka ini bahkan bisa lebih rendah jika Anda berhasil mendapatkan peralatan dengan harga yang lebih murah atau sudah memiliki beberapa di antaranya. Ini membuktikan bahwa memulai bisnis angkringan adalah pilihan realistis dengan modal kecil.
Tips Sukses Usaha Angkringan untuk Pemula
-
Pilih Lokasi Strategis: Cari tempat yang ramai dilalui orang, seperti dekat area kos, kampus, perkantoran, atau perumahan padat penduduk.
-
Jaga Cita Rasa dan Kebersihan: Dua hal ini adalah kunci untuk membuat pelanggan kembali lagi. Pastikan semua hidangan lezat dan area jualan Anda bersih.
-
Tawarkan Menu Khas: Ciptakan satu atau dua menu unik yang tidak ada di angkringan lain untuk menjadi daya tarik utama.
-
Berikan Pelayanan Ramah: Sapa pelanggan dengan senyum. Keramahan Anda bisa menjadi nilai tambah yang membuat mereka nyaman.
Memulai usaha angkringan adalah sebuah langkah yang menjanjikan. Dengan persiapan matang dan perhitungan modal yang cermat, impian Anda untuk menjadi pengusaha bisa terwujud tanpa harus menguras tabungan.