Rahasia Sukses Franchise Kopi Kenangan: Dari Satu Gerobak Ke Ribuan Outlet

Ketika Kopi Kenangan muncul di tahun 2017, konsepnya sederhana tapi revolusioner: kopi enak dengan harga merakyat. Dalam hitungan tahun, brand lokal ini berkembang dari satu gerobak kecil di Jakarta menjadi ribuan outlet di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.
Kini, Kopi Kenangan bukan sekadar bisnis kopi — tapi sebuah fenomena franchise modern yang mengubah cara orang Indonesia menikmati kopi.
Bagaimana mereka melakukannya? Mari kita kupas rahasianya satu per satu.
1. Berawal dari Ide Sederhana: Kopi Enak, Harga Merakyat
Pendiri Kopi Kenangan — Edward Tirtanata, James Prananto, dan Cynthia Chaerunnisa — melihat celah besar di pasar: kopi premium terlalu mahal bagi sebagian besar masyarakat urban.
Mereka kemudian membuat konsep grab-and-go coffee, dengan tiga prinsip utama:
- Harga terjangkau, tanpa mengorbankan kualitas biji kopi lokal.
- Penyajian cepat, cocok untuk pekerja dan mahasiswa.
- Cita rasa konsisten, dengan bahan baku terstandar dari pusat produksi.
Hasilnya? Dalam waktu kurang dari dua tahun, Kopi Kenangan menjadi ikon kopi urban dan menumbuhkan loyalitas pelanggan yang luar biasa.
2. Strategi Ekspansi Cepat: Data & Teknologi Sebagai Senjata Rahasia
Kopi Kenangan bukan sekadar bisnis minuman — mereka adalah perusahaan teknologi di bidang kopi.
Melalui aplikasi Kopi Kenangan, mereka membangun ekosistem digital yang cerdas.
Kini, lebih dari 6 juta pengguna aktif memesan lewat aplikasi dengan sistem loyalty point dan cashback.
Data dari aplikasi ini memberi insight berharga: menu favorit per daerah, jam sibuk, hingga kebiasaan pelanggan tetap.
Informasi ini digunakan untuk mengoptimalkan promosi, stok bahan, dan strategi ekspansi outlet.
Hasilnya? Outlet yang menggunakan strategi berbasis data rata-rata mengalami peningkatan omzet hingga 25%.
3. Model Kemitraan yang Terstruktur & Selektif
Meski banyak disebut sebagai franchise, sebenarnya Kopi Kenangan tidak membuka kemitraan publik secara bebas.
Mereka menerapkan model “managed outlet”, di mana semua cabang dikelola di bawah sistem pusat dengan mitra strategis tertentu.
Tujuannya adalah untuk:
- - Menjaga standar rasa dan layanan,
- - Mengontrol kualitas bahan baku, dan
- - Memastikan semua outlet memiliki pengalaman pelanggan yang sama.
Pendekatan ini membuat brand tetap solid dan menghindari jebakan ekspansi berlebihan yang sering dialami franchise lain.
Banyak brand lokal meniru model ini — seperti Kopi Kulo dan Kopi Soe — dan terbukti berhasil menjaga kualitas sambil tetap tumbuh cepat.
4. Branding Emosional & Dekat dengan Anak Muda
Kesuksesan Kopi Kenangan juga berasal dari branding yang relatable dan jujur.
Nama-nama menunya seperti Kopi Kenangan Mantan dan Kopi Lupakan Dia membuat pelanggan merasa terhubung secara emosional.
Mereka memadukan humor, nostalgia, dan budaya pop lokal dalam promosi — membuat setiap cangkir kopi punya cerita.
Selain itu, mereka aktif di media sosial dengan gaya santai tapi cerdas, berinteraksi langsung dengan audiens muda di TikTok dan Instagram.
Pendekatan ini menciptakan kedekatan personal yang memperkuat loyalitas merek.
Dalam 3 tahun, Kopi Kenangan berhasil meningkatkan brand awareness hingga 70% di kalangan Gen Z dan pekerja urban.
5. Pendanaan Kuat & Ekspansi ke Luar Negeri
Kopi Kenangan juga sukses menarik perhatian investor besar seperti Sequoia Capital, Alpha JWC Ventures, dan Horizons Ventures.
Dari pendanaan tersebut, mereka memperluas operasi ke Malaysia dan Singapura di bawah brand Kenangan Coffee.
Pada tahun 2022, Kopi Kenangan resmi menjadi unicorn pertama di sektor F&B Asia Tenggara, dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar.
Kekuatan mereka ada pada scalability — sistem operasional yang bisa digandakan di berbagai wilayah tanpa kehilangan identitas merek.
6. Pelajaran Penting dari Strategi Kopi Kenangan
Ada banyak hal yang bisa dipelajari oleh calon franchisee atau pebisnis kuliner dari perjalanan Kopi Kenangan.
Pertama, produk adalah fondasi utama. Tidak peduli seberapa kuat promosi atau investor yang datang, kalau rasa tidak konsisten, pelanggan tidak akan kembali.
Kedua, harga harus relevan dengan pasar. Kopi Kenangan memahami bahwa segmen mereka adalah pekerja urban dan mahasiswa, sehingga mereka menjaga harga tetap terjangkau tanpa mengurangi kesan premium.
Ketiga, operasional dan SOP yang kuat adalah kunci. Setiap barista menjalani pelatihan terstandardisasi agar rasa di Jakarta, Medan, atau Surabaya tetap sama.
Keempat, brand harus punya karakter. Kopi Kenangan tidak sekadar menjual kopi, tapi menjual emosi — membuat pelanggan merasa setiap tegukan punya cerita.
Kelima, pemanfaatan teknologi. Aplikasi dan analisis data pelanggan membuat mereka bisa berkembang secara efisien dan tepat sasaran.
Terakhir, ekspansi harus selektif dan berkelanjutan. Mereka tidak terburu-buru menjual lisensi franchise ke publik, tapi fokus membangun kepercayaan dan kontrol kualitas terlebih dahulu.
7. Masa Depan Franchise Kopi di 2025
Tren “grab-and-go coffee” belum menunjukkan tanda-tanda melambat.
Dengan gaya hidup cepat dan meningkatnya minat terhadap minuman praktis, bisnis kopi modern masih menjadi ladang investasi menarik di 2025–2026.
Franchise kopi dengan konsep kuat seperti Kopi Kenangan, Janji Jiwa, dan Kopi Kulo akan terus memimpin pasar — sementara pemain baru harus kreatif untuk bersaing melalui digitalisasi dan branding unik.
Prediksi:
- Pertumbuhan pasar kopi Indonesia diperkirakan naik 8–10% per tahun hingga 2027.
- Model franchise kecil (modal < Rp300 juta) akan semakin diminati.
Kesimpulan
Kopi Kenangan adalah bukti nyata bahwa bisnis sederhana bisa menjadi fenomena besar, jika dijalankan dengan visi jelas, sistem kuat, dan branding cerdas.
Dari satu gerobak kecil, kini mereka menjadi simbol kesuksesan startup F&B lokal yang mendunia.
Kunci mereka:
- Fokus pada kualitas produk,
- Konsisten dalam pelayanan,
- Gunakan data & teknologi,
- Dan selalu dekat dengan pelanggan.
Bagi kamu yang ingin membangun bisnis franchise atau usaha kopi sendiri, pelajaran dari Kopi Kenangan ini adalah jelas:
"Jangan hanya jual produk — bangun cerita, sistem, dan pengalaman."
Dengan mindset seperti itu, bukan tidak mungkin kamu akan menciptakan “kenangan” sukses bisnismu sendiri.