Loading...

Berita

Berita / Bagaimana 3 UMKM Bisa Bikin Mini-Franchise Sendiri Tanpa Modal Besar

Bagaimana 3 UMKM Bisa Bikin Mini-Franchise Sendiri Tanpa Modal Besar

Ditulis Oleh : Admin SEO
23/07/2025 09:27
Bagaimana 3 UMKM Bisa Bikin Mini-Franchise Sendiri Tanpa Modal Besar

Kolaborasi UMKM: Alternatif Cerdas Selain Beli Franchise Mahal

Franchise memang praktis. Tapi tidak semua UMKM bisa langsung mengeluarkan puluhan juta untuk beli hak usaha dari brand besar. Lalu bagaimana jika justru kita sendiri yang membangun sistem kemitraan, tapi secara kolaboratif?

Riski (28), pemilik kedai kopi lokal di Bandung, berpikir ke arah sana. Alih-alih bayar mahal untuk beli brand orang lain, ia ingin menggandeng temannya yang bergerak di bidang snack dan frozen food. Ketiganya lalu memikirkan: bisakah kita bikin usaha bersama, sistematis, dan scalable — tanpa harus franchise besar?

Jawabannya: bisa. Inilah konsep mini-franchise mandiri berbasis kolaborasi UMKM.


Apa Itu Mini-Franchise Kolaboratif?

Mini-franchise kolaboratif adalah model bisnis yang dikembangkan oleh dua atau lebih pelaku UMKM lokal secara bersama-sama, lalu dikemas dalam sistem kemitraan kecil. Ciri khasnya:

➡️ Dijalankan oleh tim usaha kecil (2–4 pelaku UMKM)
➡️ Tidak perlu brand besar, tapi punya sistem jelas
➡️ Bisa direplikasi oleh orang lain dengan sistem yang sama
➡️ Berbasis kepercayaan dan kerja sama jangka panjang


Contoh Kasus: 3 UMKM Bikin Booth Gabungan

Misalnya:

  • Riski: Jual kopi sachet dan es kopi susu

  • Andin: Bikin frozen snack seperti risol dan sosis solo

  • Bayu: Punya jasa sablon cup dan stiker kemasan

Dari kolaborasi ini, mereka bisa:

  • Buat satu booth bertema “Ngopi & Camilan Lokal”

  • Gunakan branding gabungan dengan identitas visual yang selaras

  • Menentukan SOP dan standar rasa, kemasan, dan layanan

  • Mengembangkan sistem bagi hasil dan logistik

Dengan ini, mereka bisa menawarkan konsep booth siap pakai kepada reseller atau mitra lokal lainnya tanpa biaya besar.


Langkah-Langkah Bikin Mini-Franchise Tanpa Modal Besar

1. Satukan Visi & Segmentasi Pasar

Pastikan semua UMKM punya target pasar yang saling mendukung (misal: konsumen anak muda, pekerja, mahasiswa). Jangan gabung usaha yang terlalu bertabrakan konsepnya.

2. Bangun Branding Gabungan

Buat satu nama brand untuk booth kolaborasi. Logo, warna, dan gaya konten disatukan agar terlihat profesional dan solid.

3. Buat SOP Bersama

Tentukan alur kerja untuk mitra yang ingin menjalankan bisnis:

  • Standar resep dan penyajian

  • Jam operasional

  • Protokol kebersihan dan pelayanan

  • Sistem supply chain produk dari masing-masing pihak

4. Tentukan Sistem Bagi Hasil

Diskusikan formula pembagian pendapatan, misalnya:

  • Margin penjualan langsung per produk

  • Fee tetap per bulan untuk logistik & dukungan

  • Skema royalty ringan (jika sistem berkembang)

5. Uji di 1–2 Lokasi Sebelum Skala Lebih Besar

Mulai dari lingkungan terdekat: kampus, sekolah, kantor, atau tempat nongkrong lokal. Pantau performa, lalu gunakan testimoni sebagai bahan promosi mitra selanjutnya.


Kenapa Konsep Ini Cocok untuk UMKM?

✅ Tidak perlu bayar franchise fee ke brand luar
✅ Bisa dikontrol penuh karena sistem bikin sendiri
✅ Menggabungkan kekuatan antar pelaku lokal
✅ Bisa berkembang jadi ekosistem mandiri
✅ Fleksibel dan mudah diadaptasi


Tantangan yang Perlu Diantisipasi

  • Perbedaan ego dan gaya manajemen antar UMKM

  • Tidak ada sistem hukum jelas seperti franchise formal

  • Butuh kesepakatan hitam di atas putih sejak awal

  • Manajemen stok & kualitas harus konsisten di semua lokasi

Solusinya: transparansi sejak awal, dokumen MoU ringan, dan sistem pelaporan sederhana.


FAQ: Mini-Franchise Kolaboratif

Apakah model ini sah secara hukum?
Selama ada kesepakatan tertulis antar pihak, legalitas bisa disesuaikan lewat kemitraan atau koperasi. Tidak harus langsung jadi PT.

Apa bedanya dengan franchise biasa?
Mini-franchise kolaboratif lebih fleksibel dan tidak membutuhkan biaya besar atau sistem rumit. Bisa dikembangkan perlahan dari komunitas lokal.

Apakah bisa menarik mitra luar?
Bisa, asal sistemnya tertata dan bisa dijalankan oleh orang lain tanpa kehadiran pemilik utama.


Kesimpulan: Mini-Franchise Bisa Dimulai dari Kolaborasi

Tidak semua UMKM harus beli franchise besar agar bisa berkembang. Dengan niat, keterbukaan, dan sistem sederhana, 2–3 pelaku UMKM bisa menyatukan kekuatan untuk menciptakan usaha kolaboratif yang punya nilai jual tinggi.

Buat kamu yang punya jaringan teman pengusaha kecil, kenapa tidak coba bentuk mini-franchise bareng? Karena terkadang, sistem yang kuat lahir dari komunitas kecil yang solid — bukan dari fee besar yang belum tentu sebanding hasilnya.


Ingin Konsultasi Lebih Lanjut?

Bergabunglah dengan kemitraan BukaOutlet saat ini juga!
Hubungi Kami untuk Bergabung