Loading...

Berita

Berita / Franchise Sebagai Alat Cuci Uang? Investigasi Di Balik Bisnis Yang Terlalu Cepat Tumbuh

Franchise Sebagai Alat Cuci Uang? Investigasi Di Balik Bisnis Yang Terlalu Cepat Tumbuh

Ditulis Oleh : Admin SEO
23/07/2025 09:18
Franchise Sebagai Alat Cuci Uang? Investigasi Di Balik Bisnis Yang Terlalu Cepat Tumbuh

Kenapa Ada Franchise yang Tiba-Tiba Viral?

Tari (30), seorang calon investor yang aktif riset di media sosial dan marketplace bisnis, sering menemukan iklan franchise minuman kekinian yang mengklaim sudah punya 500 outlet hanya dalam waktu 6 bulan. Tanpa jejak media, tanpa testimoni mitra, dan bahkan tanpa info resmi di situs web pemerintah.

Bisnis Franchise memang sedang jadi model bisnis favorit. Tapi tidak semua pertumbuhan cepat berarti kesuksesan nyata. Di balik itu, bisa jadi ada praktik yang tidak sehat—bahkan berbahaya, seperti potensi pencucian uang.


1. Ciri Franchise “Ajaib” yang Perlu Diwaspadai

Berikut beberapa indikasi franchise yang patut kamu curigai:

➡️ Jumlah outlet ratusan dalam hitungan bulan
➡️ Tidak ditemukan testimoni mitra yang valid
➡️ Website minim informasi transparan
➡️ Tidak terdaftar di STPW (Surat Tanda Pendaftaran Waralaba)
➡️ Media sosial hanya berisi iklan, bukan interaksi organik
➡️ Tidak ada standar operasional atau pelatihan yang jelas

Franchise yang sehat akan bertumbuh stabil dengan dukungan sistem, bukan hanya berdasarkan gencarnya promosi penjualan lisensi.


2. Apakah Franchise Bisa Jadi Alat Cuci Uang?

Sayangnya, ya. Dalam beberapa kasus, franchise digunakan sebagai kendaraan legal untuk mengalirkan dana tak jelas asal-usulnya. Skemanya bisa seperti ini:

  • Membuat bisnis “franchise” fiktif yang menjual lisensi dengan harga tinggi

  • Membuka banyak outlet yang sebenarnya tidak benar-benar aktif

  • Mengalirkan dana dari satu outlet ke outlet lain tanpa aktivitas penjualan nyata

  • Tidak ada pengawasan atau audit eksternal

  • Tidak mendaftarkan izin resmi sebagai franchise

Karena sistem franchise melibatkan banyak transaksi uang antar individu, model ini bisa dipakai untuk menyamarkan asal-usul dana (money laundering), terutama jika skalanya besar dan cepat.


3. Red Flag: Ekspansi Terlalu Cepat Tapi Minim Sistem

Sebagai investor atau calon mitra, kamu perlu curiga kalau menemukan hal berikut:

  • Franchise dijual lebih murah dari harga booth-nya sendiri

  • Tidak ada SOP tertulis atau pelatihan mendalam

  • Tidak diberi kontak mitra lain untuk dicek langsung

  • Pembayaran full diminta sebelum kontrak dibagikan

  • Kontrak tidak melalui notaris dan tidak jelas masa berlaku

  • Omzet dijanjikan tetap tanpa mempertimbangkan lokasi

Ekspansi sehat butuh SDM, manajemen supply chain, dan dukungan operasional. Jika ratusan outlet bisa muncul dalam sekejap, tapi tidak ada penjelasan infrastruktur, bisa jadi itu hanya "jualan lisensi" — bukan kemitraan nyata.


4. Legalitas: Cara Cek Apakah Franchise Ini Sah?

Sebelum kamu transfer uang, pastikan bisnis waralaba tersebut:

✅ Terdaftar STPW di Kementerian Perdagangan
✅ Merek dagangnya memiliki sertifikasi HAKI
✅ Memiliki perjanjian kemitraan legal
✅ Menyediakan dokumen operasional, pelatihan, dan panduan standar
✅ Mau diaudit atau terbuka terhadap kunjungan outlet

Kalau semua hal ini tidak jelas, kemungkinan besar kamu berurusan dengan sistem yang tidak siap—atau disengaja disamarkan.


5. Contoh Kasus yang Pernah Terjadi

Ada beberapa brand “franchise cepat” yang viral di TikTok atau marketplace, mengaku punya ratusan outlet dan omzet miliaran, namun ternyata:

  • Outlet-nya fiktif atau tidak aktif

  • Pemiliknya menjual lisensi di kota-kota yang belum disurvei

  • Tidak ada tim operasional atau pelatihan langsung

  • Konsumen mengeluhkan kualitas produk yang tidak standar

  • Beberapa mitra akhirnya tidak buka karena tidak dibantu sama sekali

Dalam beberapa kasus, pembeli lisensi akhirnya mengalami kerugian besar dan tidak bisa menuntut karena tidak ada kontrak formal yang sah.


FAQ: Waspadai Waralaba Abal-abal

Apakah franchise bisa dipakai untuk pencucian uang?
Secara teknis, bisa. Apalagi jika bisnisnya tidak diaudit dan tidak memiliki catatan operasional yang jelas.

Bagaimana cara tahu ini hanya jual nama?
Periksa apakah mereka hanya fokus menjual lisensi tanpa sistem dukungan nyata. Tanya juga, siapa mitra yang sudah berhasil dan bisa kamu hubungi langsung.

Apa legalitas dasar yang harus dimiliki franchisor?
Setidaknya: STPW, HAKI, SOP tertulis, dan kontrak resmi yang bisa diverifikasi.

Haruskah saya ikut franchise viral yang belum jelas track record-nya?
Sebaiknya jangan. Pilih franchise dengan sistem terbukti dan tumbuh secara organik, bukan mendadak meledak tanpa jejak.


Kesimpulan: Jangan Tertipu Visual & Angka

Franchise bisa jadi peluang, tapi juga bisa jadi jebakan. Pertumbuhan yang terlalu cepat, tanpa sistem pendukung, tanpa review nyata, dan tanpa legalitas—bukan tanda sukses, tapi sinyal bahaya.

Sebagai calon mitra atau investor seperti Tari, lakukan riset menyeluruh. Jangan hanya percaya pada angka di brosur. Franchise yang baik akan terbuka, mendidik, dan membimbingmu, bukan hanya menjual lisensi lalu hilang dari radar.

Selalu ingat: dalam dunia bisnis, yang terlalu indah untuk jadi kenyataan — mungkin memang tidak nyata.


Ingin Konsultasi Lebih Lanjut?

Bergabunglah dengan kemitraan BukaOutlet saat ini juga!
Hubungi Kami untuk Bergabung