Bisnis Franchise Go Mango? Belum Ada—Tapi Ini Alternatif Minuman Mangga Kekinian Siap Waralaba

Demam Minuman Mangga di Indonesia
Sejak beberapa tahun terakhir, tren minuman berbasis mangga sempat mendominasi pasar kuliner kekinian di Indonesia. Dari Jakarta hingga Surabaya, berbagai brand minuman mangga viral bermunculan dengan konsep minuman segar berwarna cerah, topping krim, hingga dessert cup penuh buah mangga asli.
Salah satu nama yang cukup populer adalah Go Mango. Produk ini sempat ramai di media sosial karena konsep minuman mangga segar yang dipadukan dengan es krim atau whipped cream, menjadikannya pilihan favorit anak muda. Tidak heran, banyak calon pengusaha F&B yang penasaran: apakah Go Mango bisa difranchise-kan?
Sayangnya, hingga kini tidak ada informasi resmi bahwa Go Mango membuka bisnis franchise atau kemitraan bisnis publik. Lantas, apakah peluang bisnis minuman mangga sudah tertutup? Tentu saja tidak. Faktanya, ada brand mango dessert yang resmi menawarkan skema franchise dan bahkan sudah teruji secara internasional.
Status Program Franchise Go Mango
Setelah penelusuran melalui media sosial dan direktori franchise resmi, tidak ditemukan bukti bahwa Go Mango membuka peluang waralaba. Besar kemungkinan brand ini hanya dikelola oleh pemiliknya secara independen, tanpa sistem franchise untuk publik.
Hal ini mirip dengan beberapa brand viral lain di sektor F&B: booming secara marketing, tetapi tidak dijalankan dengan skema kemitraan. Artinya, meskipun Anda bisa menjadi konsumen loyal Go Mango, untuk saat ini belum bisa membuka cabang atau booth resmi dengan nama tersebut.
Namun jangan kecewa dulu. Dunia bisnis minuman mangga justru semakin berkembang dengan hadirnya pemain global yang sudah menyiapkan sistem franchise rapi. Salah satu yang paling potensial adalah Mango Mania.
Alternatif Waralaba Resmi: Mango Mania (Thailand)
Jika Anda serius ingin terjun ke bisnis minuman mangga, Mango Mania bisa menjadi pilihan tepat. Brand ini berasal dari Thailand—negeri yang terkenal dengan buah mangganya—dan telah mengembangkan konsep dessert café serta kiosk yang mudah diadaptasi di berbagai negara.
Struktur Investasi Mango Mania
-
Franchise Fee: US$20.000
-
Total Investasi Awal: US$80.000–100.000 (sekitar Rp1,2–1,5 miliar)
Angka ini mencakup lisensi merek, desain gerai, peralatan, dan dukungan operasional awal.
Skema Biaya Operasional
-
Royalti: 3% dari omzet bulanan
-
Marketing Fee: 2% dari omzet bulanan
Dua komponen ini relatif standar untuk bisnis franchise internasional, dan digunakan untuk biaya promosi serta pengembangan sistem.
Proyeksi Pendapatan & ROI
-
Omzet rata-rata: US$25.000 per bulan (~Rp375 juta)
-
Margin keuntungan bersih: sekitar 25% atau US$6.250 (~Rp93 juta) per bulan
-
Estimasi balik modal (BEP): 13–14 bulan
Dengan angka ini, Mango Mania bisa menjadi peluang investasi yang menarik, terutama bagi pebisnis yang siap dengan modal menengah hingga besar.
Proyeksi Keuangan: Simulasi Kasus
Bayangkan Anda membuka gerai Mango Mania di kota besar Indonesia:
-
Investasi awal: Rp1,3 miliar
-
Omzet rata-rata: Rp375 juta per bulan
-
Keuntungan bersih: ±Rp90 juta per bulan
Jika performa stabil, modal bisa kembali hanya dalam waktu 1 tahun 2 bulan. Angka ini tergolong cepat untuk bisnis F&B skala internasional, apalagi dengan basis produk unik yang minim pesaing langsung.
Strategi Alternatif Tanpa Franchise Resmi
Bagaimana jika Anda belum siap dengan modal miliaran rupiah? Tenang, masih ada jalur lain untuk ikut dalam tren minuman mangga.
-
Membangun Booth Mandiri
Anda bisa memulai dengan modal kecil (Rp20–50 juta) untuk membuka booth minuman mangga ala Go Mango. Kreasikan resep dengan bahan lokal, gunakan packaging menarik, dan pilih lokasi ramai seperti kampus, mal, atau pusat kuliner. -
Branding Kreatif
Meski bukan bagian dari bisnis franchise resmi, brand lokal Anda bisa bersaing dengan kekuatan branding. Gunakan nama catchy, logo Instagrammable, dan aktif di TikTok/Instagram untuk memancing viralitas. -
Delivery First Model
Mulailah dengan strategi online delivery melalui GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Modal operasional lebih rendah karena tidak perlu menyewa tempat luas. -
Menu Variatif
Selain mango juice klasik, tambahkan varian seperti mango latte, mango sago, mango milkshake, hingga dessert bowl. Semakin kreatif menu, semakin besar peluang menarik konsumen setia. -
Pop-Up & Event Marketing
Ikut bazar atau event kuliner bisa jadi strategi cepat membangun awareness. Dari sini, Anda bisa menguji produk sebelum membuka outlet permanen.
Risiko & Tantangan Bisnis Minuman Mangga
Meski terlihat menjanjikan, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan:
-
Tren Cepat Berubah
Produk viral biasanya cepat naik, tapi juga bisa cepat redup. Perlu strategi inovasi menu agar tidak ditinggalkan. -
Persaingan Ketat
Banyak brand lokal mencoba meniru minuman mangga viral, sehingga kompetisi harga dan lokasi sangat menentukan. -
Modal vs ROI
Franchise internasional seperti Mango Mania memang menggiurkan, tapi butuh modal besar. Jika salah memilih lokasi, ROI bisa lebih lama dari perkiraan. -
Bahan Baku
Buah mangga memiliki musim tertentu. Pastikan ada pemasok konsisten agar rasa minuman tetap stabil sepanjang tahun.
Kesimpulan: Franchise Go Mango Belum Ada, Tapi Peluang Tetap Terbuka
Untuk saat ini, Go Mango belum membuka peluang bisnis franchise. Namun, bagi Anda yang ingin membangun bisnis minuman mangga kekinian, ada dua jalur utama:
-
Ikut Franchise Resmi: Mango Mania (Thailand) dengan investasi Rp1,2–1,5 miliar, potensi omzet Rp375 juta per bulan, dan ROI sekitar 13 bulan.
-
Membangun Brand Mandiri: Mulai dari booth kecil dengan modal Rp20–50 juta, fokus pada branding kreatif, delivery, dan inovasi menu.
Jadi, pilihan ada di tangan Anda. Mau langsung ikut franchise internasional yang legal dan teruji, atau membangun brand lokal sendiri yang lebih fleksibel dengan modal kecil. Yang jelas, tren minuman mangga masih relevan dan potensinya besar di Indonesia.