Loading...

Berita

Berita / Bisnis Franchise HokBen? Belum Dibuka—Tapi Ini Alternatif Makanan Jepang Mudah Dimulai

Bisnis Franchise HokBen? Belum Dibuka—Tapi Ini Alternatif Makanan Jepang Mudah Dimulai

Ditulis Oleh : Admin SEO Haoze
26/08/2025 10:58
Bisnis Franchise HokBen? Belum Dibuka—Tapi Ini Alternatif Makanan Jepang Mudah Dimulai

Daya Tarik HokBen di Mata Investor Kuliner

HokBen, dulu dikenal sebagai Hoka-Hoka Bento, adalah salah satu brand makanan cepat saji paling ikonik di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1985 di bawah naungan PT Eka Bogainti, HokBen telah menjadi wajah kuliner Jepang versi lokal yang bisa diterima berbagai kalangan. Dengan menu seperti bento, ramen, hingga katsu, HokBen punya positioning unik: cepat saji, ramah keluarga, dan konsisten menjaga rasa.

Bagi calon pengusaha kuliner, wajar jika nama HokBen sering jadi incaran bisnis franchise. Bayangan memiliki gerai HokBen di kota strategis jelas menggiurkan. Namun, apakah benar HokBen bisa dimiliki lewat sistem waralaba? Mari kita kupas.


Status Franchise HokBen: Belum Tersedia

HokBen tidak membuka peluang franchise publik. Semua gerai HokBen dikelola langsung oleh pusat, baik cabang baru maupun outlet lama. Hal ini dikonfirmasi melalui situs resmi HokBen dan berbagai media bisnis yang menyebutkan bahwa sistem operasional mereka adalah corporate-owned, bukan franchise.

Dengan kata lain, jika Anda berharap bisa membeli lisensi franchise HokBen, jawabannya saat ini adalah belum bisa. Sistem bisnis mereka masih berupa cabang yang dikendalikan penuh oleh perusahaan. Strategi ini umum digunakan oleh brand besar yang ingin menjaga standar mutu, harga, dan manajemen secara seragam di seluruh Indonesia.


Alternatif Kerja Sama: Penyewaan Lokasi Strategis

Meski tidak membuka franchise, HokBen tetap terbuka pada bentuk kerja sama lain, yakni penyewaan lokasi strategis. Bagi pemilik tanah atau lahan di kawasan ramai—seperti area kampus, pusat perbelanjaan, atau kawasan transit—Anda bisa mengajukan penawaran kerja sama lokasi kepada manajemen HokBen.

Model ini lebih mirip partnership lokasi dibanding bisnis franchise. Jadi, bukan Anda yang menjalankan bisnisnya, melainkan HokBen yang akan mengelola outlet tersebut. Anda sebagai pemilik lokasi mendapat keuntungan berupa sewa atau kerja sama jangka panjang.

Skema ini cocok bagi investor yang memiliki aset berupa lahan atau gedung strategis, tetapi tidak ingin terlibat langsung dalam operasional bisnis restoran.


Alternatif Waralaba Restoran Jepang yang Sudah Tersedia

Kalau tujuan utama Anda adalah memiliki bisnis kuliner Jepang dengan sistem franchise, jangan khawatir. Ada beberapa brand Jepang cepat saji yang sudah membuka waralaba resmi di Indonesia maupun internasional:

  1. Gokana Ramen & Teppan

    • Konsep: ramen dan teppan Jepang dengan harga terjangkau.

    • Estimasi investasi: sekitar Rp800 juta–1,2 miliar tergantung ukuran outlet.

    • Kelebihan: brand sudah dikenal luas di kota besar, cocok untuk pasar menengah.

  2. Ichiban Sushi

    • Konsep: sushi cepat saji untuk segmen middle-up.

    • Investasi: mulai Rp1 miliar, tergantung lokasi dan format restoran.

    • Kelebihan: brand lokal dengan sentuhan internasional, sistem manajemen rapi.

  3. Marugame Udon (Internasional)

    • Konsep: udon dan tempura autentik Jepang.

    • Estimasi franchise fee: sekitar US$50.000, plus investasi awal Rp3–5 miliar.

    • Kelebihan: kuat secara branding global, pasar udon/tempura relatif baru di Indonesia.

  4. Sushi Tei (Master Franchise)

    • Konsep: restoran sushi premium.

    • Tidak tersedia untuk bisnis franchise skala kecil, tapi ada peluang investasi lewat master franchise untuk area tertentu.

Dengan opsi ini, Anda tetap bisa berbisnis kuliner Jepang meskipun HokBen belum membuka peluang franchise.


Cara Memulai Usaha Makanan Jepang Secara Mandiri

Selain franchise, ada opsi lain yang bisa ditempuh: membangun brand mandiri ala HokBen. Konsep ini cocok bagi Anda yang ingin fleksibilitas penuh. Berikut beberapa langkah praktis:

  1. Mulai dengan Ghost Kitchen
    Tidak perlu langsung membuka restoran besar. Anda bisa mencoba dengan ghost kitchen (dapur delivery-only). Menu bisa fokus ke rice bowl ala Jepang: chicken katsu, beef teriyaki, atau ramen instan yang dimodifikasi.

  2. Gunakan Branding Digital
    Generasi muda memilih makan berdasarkan rekomendasi media sosial. Pastikan brand Anda punya logo menarik, packaging Instagrammable, dan aktif di TikTok/Instagram.

  3. Adaptasi Menu Sesuai Lidah Lokal
    HokBen sukses karena menyesuaikan rasa Jepang ke lidah orang Indonesia. Anda bisa melakukan hal sama, misalnya membuat katsu dengan sambal, atau ramen dengan rasa pedas ala Nusantara.

  4. Kerjasama dengan Platform Delivery
    Daftarkan usaha di GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood sejak hari pertama. Ini akan memperluas jangkauan tanpa perlu biaya promosi besar.

  5. Skalakan ke Booth/Outlet Mini
    Jika respons bagus, naikkan level usaha ke booth di food court atau mini resto di area ramai. Dari sini, barulah Anda bisa mengincar ekspansi lebih besar.


Tantangan & Risiko yang Perlu Dipertimbangkan

  • Persaingan Ketat: Restoran Jepang cukup banyak di Indonesia, dari yang premium hingga kaki lima.

  • Biaya Bahan Baku: Bahan impor seperti nori, wasabi, atau daging wagyu bisa fluktuatif. Alternatifnya, gunakan bahan lokal berkualitas.

  • Modal & ROI: Franchise Jepang umumnya butuh modal besar, sehingga ROI bisa memakan waktu 2–3 tahun tergantung lokasi.

  • Trend Sensitivity: Menu Jepang bisa booming karena tren, tapi butuh inovasi terus-menerus agar tidak kehilangan pasar.


Kesimpulan

Singkatnya, bisnis franchise HokBen belum tersedia untuk publik. Semua outlet masih dikelola oleh pusat PT Eka Bogainti. Namun, peluang berbisnis di sektor kuliner Jepang tetap terbuka lebar, baik lewat:

  • Kerja sama sewa lokasi dengan HokBen, atau

  • Memilih alternatif franchise Jepang resmi seperti Gokana, Ichiban Sushi, hingga Marugame Udon.

Kalau modal Anda terbatas, jangan takut memulai usaha mandiri. Dengan strategi digital, ghost kitchen, dan menu adaptif, bisnis ala HokBen versi kecil pun bisa berjalan.

Jadi, pilihlah strategi sesuai modal dan visi Anda. Mulai dengan survei lokasi, hitung potensi ROI, lalu putuskan: apakah lebih tepat ikut franchise Jepang resmi, atau membangun brand sendiri dengan sentuhan lokal?


Ingin Konsultasi Lebih Lanjut?

Bergabunglah dengan kemitraan BukaOutlet saat ini juga!
Hubungi Kami untuk Bergabung