Cara Mendapatkan Modal Untuk Bisnis Franchise
Memulai bisnis franchise seringkali menjadi pilihan menarik bagi banyak calon pengusaha. Anda menempuh jalur yang risikonya lebih terukur dibandingkan membangun usaha sepenuhnya dari nol. Reputasi brand dan sistem bisnis yang sudah teruji menjadi daya tarik utamanya.
Namun, langkah pertama sering terhenti pada satu tantangan klasik yaitu modal. Banyak calon pengusaha yang potensial akhirnya mundur karena bingung bagaimana cara mendapatkan pendanaan. Padahal, ada banyak jalan yang bisa Anda tempuh untuk mewujudkan bisnis impian Anda.
Memahami Kebutuhan Modal Franchise Anda
Sebelum melangkah mencari sumber pendanaan, Anda harus tahu persis berapa jumlah yang Anda butuhkan. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah hanya menghitung franchise fee atau biaya lisensi di awal.
Kenyataannya, modal yang dibutuhkan jauh lebih kompleks dari itu. Anda perlu merinci biaya sewa lokasi yang strategis, dana renovasi agar sesuai dengan standar franchisor, dan biaya pembelian peralatan.
Selain itu, Anda juga harus menghitung stok bahan baku awal dan ketersediaan modal kerja (working capital). Modal kerja ini penting untuk membiayai operasional beberapa bulan pertama, seperti membayar gaji karyawan dan tagihan, sebelum bisnis Anda mencapai titik impas.
Semua rincian ini harus tertuang dalam sebuah proposal bisnis yang matang dan realistis. Proposal ini akan menjadi dokumen utama Anda saat nanti berhadapan dengan bank, investor, atau calon mitra.
Sumber Pendanaan Internal (Modal Sendiri)
Sumber pendanaan paling dasar dan seringkali paling aman adalah modal internal. Ini adalah jalur yang paling minim risiko dari sisi utang, karena dana tersebut berasal dari kantong Anda sendiri.
Tabungan Pribadi
Pilihan pertama dan paling ideal tentu saja tabungan pribadi. Jika Anda sudah mempersiapkan dana khusus untuk investasi bisnis jauh hari sebelumnya, ini adalah skenario terbaik.
Dengan menggunakan tabungan pribadi, Anda memegang kendali penuh atas bisnis. Anda tidak akan terbebani oleh angsuran atau bunga pinjaman. Bisnis bisa berjalan lebih tenang karena tidak dikejar target pembayaran utang.
Meski begitu, pastikan dana yang Anda gunakan bukanlah dana darurat atau dana untuk kebutuhan pokok. Mempertaruhkan seluruh tabungan memiliki risiko finansial pribadi yang tinggi jika bisnis tidak berjalan sesuai rencana awal.
Memanfaatkan Aset Pribadi
Opsi kedua dari modal internal adalah memanfaatkan aset yang Anda miliki saat ini. Anda bisa mempertimbangkan untuk menjual aset seperti emas, kendaraan, atau bahkan properti yang tidak produktif.
Alternatif lain selain menjual adalah menggadaikan aset tersebut ke lembaga keuangan yang legal. Cara ini relatif cepat untuk mendapatkan dana tunai yang Anda butuhkan.
Namun, Anda harus ingat bahwa ada bunga yang harus dibayar. Selain itu, ada risiko kehilangan aset tersebut jika Anda gagal memenuhi kewajiban pembayaran angsuran tepat waktu.
Pilihan Pendanaan Eksternal (Pinjaman)
Jika modal internal dirasa tidak mencukupi, jangan khawatir. Dunia pendanaan eksternal sangat luas. Pilihan paling umum untuk menambah kekurangan modal adalah melalui skema pinjaman.
Pinjaman Perbankan (Kredit Usaha)
Bank adalah institusi yang paling lazim untuk mencari modal usaha. Ada beberapa produk kredit yang bisa Anda manfaatkan untuk pendanaan bisnis.
Bagi usaha skala kecil, Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa menjadi pilihan menarik. Bunga KUR relatif rendah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ada pula produk lain seperti Kredit Modal Kerja (KMK) atau Kredit Investasi (KI) yang ditawarkan bank komersial.
Bank akan menyeleksi pengajuan Anda dengan ketat. Mereka membutuhkan proposal bisnis yang solid dan seringkali meminta agunan atau jaminan. Kabar baiknya, bisnis franchise biasanya lebih disukai bank karena dianggap memiliki model bisnis yang sudah terbukti dan risiko yang lebih rendah.
Pinjaman dari Keluarga atau Kerabat
Meminjam dari keluarga atau kerabat dekat bisa jadi alternatif yang lebih fleksibel. Keuntungannya adalah proses yang biasanya lebih mudah dan bunga yang mungkin lebih ringan atau bahkan tidak ada sama sekali.
Tantangan terbesarnya bersifat non finansial. Ada risiko merusak hubungan pribadi jika terjadi masalah dalam pengembalian dana.
Untuk menghindari masalah di kemudian hari, sangat penting untuk tetap profesional. Buatlah surat perjanjian tertulis yang jelas mengenai nominal, skema pengembalian, dan konsekuensinya, meskipun Anda meminjam dari saudara sendiri.
Peer-to-Peer (P2P) Lending
Dalam beberapa tahun terakhir, pinjaman Peer-to-Peer (P2P) Lending menjadi sangat populer. Ini adalah platform teknologi finansial yang menghubungkan langsung pemilik dana (investor ritel) dengan peminjam (Anda).
Prosesnya seringkali jauh lebih cepat dan syaratnya lebih mudah dibandingkan pengajuan ke bank konvensional. Anda bisa mengajukan seluruh proses pinjaman secara daring.
Namun, Anda harus sangat teliti dalam memilih platform. Pastikan platform P2P tersebut terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anda juga harus memperhatikan tingkat bunga yang ditawarkan, karena cenderung lebih tinggi daripada pinjaman bank.
Sumber Pendanaan Eksternal (Kemitraan)
Selain meminjam, Anda bisa mendapatkan modal dengan cara berbagi kepemilikan. Opsi ini sangat cocok jika Anda tidak ingin terbebani oleh utang dan pembayaran bunga bulanan.
Mencari Investor
Anda dapat mencari investor untuk mendanai bisnis Anda. Investor ini bisa berupa angel investor (investor individu) atau venture capital (perusahaan modal ventura).
Berbeda dengan pinjaman, investor memberikan Anda dana segar sebagai ganti atas sebagian kepemilikan saham atau ekuitas bisnis Anda. Mereka tidak meminjamkan uang, jadi Anda tidak perlu membayar angsuran.
Sebagai gantinya, investor akan mengambil bagian dari keuntungan bisnis Anda sesuai porsi kepemilikan yang disepakati. Investor biasanya tertarik pada bisnis yang punya potensi pertumbuhan sangat cepat dan sistem yang kuat.
Sistem Kemitraan (Joint Venture)
Opsi lainnya adalah membentuk joint venture atau sistem kemitraan. Anda mencari satu atau beberapa rekan bisnis yang bersedia menyuntikkan modal bersama sama.
Misalnya, Anda yang akan fokus menjalankan operasional harian, sementara rekan Anda bertindak sebagai investor pasif yang menyediakan modal.
Kunci sukses model ini adalah perjanjian awal yang sangat detail dan tertulis. Perjanjian tersebut harus mengatur dengan jelas mengenai pembagian tugas, tanggung jawab, dan porsi keuntungan atau kerugian.
Menemukan Franchise yang Tepat Sesuai Modal
Mendapatkan modal memang krusial, tetapi menemukan franchise yang tepat untuk modal Anda juga sama pentingnya. Modal besar tidak akan menjamin kesuksesan jika sistem bisnis dari franchisor ternyata rapuh.
Di sinilah kami di Buka Outlet hadir untuk membantu Anda. Kami bukan sekadar platform yang menampilkan daftar franchise. Kami adalah kurator bisnis yang teliti. Kami hanya bekerja sama dengan mitra bisnis dan franchise yang sudah terbukti memiliki sistem yang kuat dan profitabel.
Kami di Buka Outlet memiliki fokus khusus pada model bisnis franchise autopilot. Sistem ini dirancang secara cermat agar bisnis dapat berjalan dengan intervensi minimal dari Anda sebagai pemilik. Ini memberikan Anda potensi pendapatan pasif yang lebih terukur.
Penutup
Modal adalah gerbang utama untuk memulai bisnis franchise. Setiap sumber pendanaan, baik dari tabungan pribadi, pinjaman bank, atau skema kemitraan, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing.
Tugas Anda adalah menganalisis dengan jujur opsi mana yang paling sesuai dengan profil risiko dan rencana bisnis Anda. Setelah modal berhasil didapat, pekerjaan sesungguhnya baru dimulai. Yaitu mengelola bisnis dengan baik dan memilih mitra franchisor yang tepat dan mendukung kesuksesan Anda.