Franchise Non-Makanan Yang Sedang Naik Daun: Peluang Bisnis 2025 Yang Wajib Kamu Coba

Selama ini, dunia franchise sering dikaitkan dengan bisnis makanan dan minuman. Kopi kekinian, ayam geprek, boba, atau roti bakar — semuanya mendominasi headline bisnis beberapa tahun terakhir.
Namun kini, arah mulai bergeser. Memasuki tahun 2025, franchise non-makanan justru sedang naik daun. Bisnis yang dulu dianggap “pelengkap” kini menjelma jadi sektor utama yang lebih stabil, tahan krisis, dan berumur panjang. Generasi muda pun mulai sadar bahwa peluang emas tidak selalu ada di dapur — kadang justru muncul di laundry, ruang kelas, atau bahkan dalam dunia digital.
Mengapa Franchise Non-Makanan Jadi Incaran Baru?
Ada tiga alasan utama mengapa bisnis franchise non-makanan kini menjadi magnet baru bagi pebisnis muda:
-
Persaingan yang Lebih Longgar
Sementara pasar F&B sudah jenuh, sektor jasa dan layanan masih punya ruang besar untuk tumbuh. -
Operasional Lebih Stabil
Tanpa bahan baku cepat rusak atau tren rasa yang berubah, franchise non-F&B lebih mudah dikontrol dan berumur panjang. -
Adaptif terhadap Teknologi
Banyak franchise non-makanan kini terintegrasi dengan aplikasi digital, sistem otomatisasi, hingga layanan berbasis langganan (subscription-based service).
Hasilnya? Bisnis yang konsisten dan scalable, cocok untuk pebisnis muda yang ingin membangun sistem jangka panjang.
1. Franchise Laundry Modern
Bukan rahasia lagi — kesibukan masyarakat kota membuat jasa laundry tetap dibutuhkan setiap hari.
Sekarang, franchise laundry bukan lagi tempat cuci biasa. Konsepnya berubah menjadi laundry express, digital membership, dan layanan 24 jam tanpa kasir.
Laundry modern juga dilengkapi dengan mesin pintar, sistem poin pelanggan, hingga aplikasi pemesanan otomatis.
Kelebihan bisnis ini:
-
- Modal mulai dari Rp 60 juta – Rp 150 juta
-
- Operasional mudah dan bisa dikelola jarak jauh
-
- Keuntungan stabil dengan pelanggan tetap
Contoh brand sukses:
Simply Fresh Laundry, SuperWash Express, dan LaundryKlin.
Rata-rata omzetnya bisa mencapai Rp 70–100 juta per bulan, dengan BEP hanya 8–10 bulan.
2. Franchise Kecantikan dan Perawatan Diri
Bisnis kecantikan dan grooming kini bukan sekadar gaya hidup — tapi kebutuhan.
Generasi milenial dan Gen Z rela mengalokasikan anggaran untuk self-care, mulai dari potong rambut, facial, hingga perawatan tubuh cepat (express beauty).
Franchise di sektor ini mencakup barbershop, nail studio, skincare clinic, hingga mini spa.
Mengapa prospektif:
-
- Repeat customer sangat tinggi
-
- Margin keuntungan bisa mencapai 70%
-
- Layanan cepat dan mudah dioperasikan
-
- Cocok untuk area padat penduduk atau mal kecil
Contoh brand yang naik daun:
Men’s Republic Barbershop, ZAP Clinic, dan Base Skin Lab.
Dengan omzet Rp 80–200 juta per bulan, sektor ini menjanjikan BEP dalam 10–14 bulan saja.
3. Franchise Jasa Kebersihan & Home Service
Tren hidup bersih dan praktis terus meningkat, terutama setelah pandemi.
Kini, banyak orang lebih memilih menggunakan layanan kebersihan profesional daripada melakukannya sendiri.
Franchise home service mencakup layanan pembersihan rumah, mobil, hingga disinfektan, semuanya bisa dipesan secara online.
Keunggulan bisnis ini:
-
- Modal ringan (Rp 50–100 juta)
-
- Tidak butuh lokasi fisik besar
-
- Bisa dijalankan dengan tim kecil
-
- Fleksibel — bisa dijalankan dari rumah
Contoh brand:
KliknClean, CleanSheet, dan GoClean.
Rata-rata omzet franchise ini mencapai Rp 60–90 juta per bulan, dengan BEP dalam waktu 8–12 bulan.
4. Franchise Pendidikan dan Kursus
Sektor pendidikan adalah salah satu yang paling tahan krisis.
Apa pun kondisi ekonominya, orang tua tetap akan berinvestasi untuk masa depan anak.
Kini franchise pendidikan berkembang ke arah kursus teknologi dan pengembangan diri: coding, robotik, public speaking, hingga bahasa asing.
Kelebihan sektor ini:
-
- Repeat student tinggi
-
- Modal bisa disesuaikan (Rp 100–250 juta)
-
- Cocok untuk area sekolah, kampus, atau perumahan
-
- Berdampak sosial positif
Brand populer:
Kumon Indonesia, Ganesha Operation, Coding Bee Academy, dan English Academy by Ruangguru.
Omzet rata-rata mencapai Rp 80–120 juta/bulan, dengan BEP sekitar 12–18 bulan.
5. Franchise Otomotif dan Layanan Kendaraan
Jumlah kendaraan pribadi di Indonesia terus meningkat — artinya kebutuhan perawatan mobil dan motor juga makin besar.
Sektor ini mencakup cuci kendaraan otomatis, bengkel cepat, dan detailing mobil.
Mengapa layak dipertimbangkan:
-
- Pelanggan rutin
-
- Margin besar per transaksi
-
- Bisa dijalankan dengan sistem keanggotaan
Contoh brand:
Otoklix, AutoBright, dan Dokter Mobil.
Dengan omzet Rp 100–150 juta/bulan, sektor ini memiliki BEP hanya 12 bulan.
6. Franchise Teknologi dan Digital Service
Generasi muda kini hidup di dunia digital — dan banyak yang ingin punya bisnis berbasis teknologi.
Franchise di bidang ini mencakup jasa digital printing, digital marketing agency, perbaikan gadget, hingga toko gadget refurbish.
Keunggulan sektor ini:
-
- Operasional fleksibel (bisa online)
-
- Modal mulai Rp 50–200 juta
-
- Margin tinggi karena berbasis jasa
-
- Potensi kolaborasi besar
Contoh brand:
DigitalBoost.id, Print Café, dan iColor Service Center.
Omzet franchise digital bisa mencapai Rp 100–120 juta per bulan, dengan BEP sekitar 8–12 bulan.
7. Franchise Ramah Lingkungan (Eco-Friendly Business)
Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan kini meningkat pesat.
Franchise bertema hijau seperti refill station, eco laundry, atau zero waste café kini jadi tren baru yang digemari anak muda.
Kelebihan bisnis ini:
-
- Citra positif dan berkelanjutan
-
- Mendapat dukungan CSR dan komunitas hijau
-
- Bisa dikombinasikan dengan edukasi sosial
Contoh brand:
Alner Refill Station, Greenly Laundry, dan Sustain Market.
Rata-rata omzet berkisar Rp 70–90 juta per bulan, dengan BEP dalam 10–12 bulan.
Kesimpulan
Tahun 2025 menjadi titik balik bagi dunia franchise.
Tren menunjukkan bahwa bisnis non-makanan kini lebih efisien, lebih fleksibel, dan lebih tahan terhadap perubahan tren pasar.
Kalau kamu adalah pebisnis muda yang ingin membangun usaha jangka panjang, pertimbangkan sektor-sektor berikut:
-
- Laundry digital dan eco-friendly
-
- Beauty & wellness service
-
- Franchise edukasi dan teknologi
-
- Jasa kebersihan & home service
Mereka menawarkan stabilitas, profit yang realistis, dan peluang ekspansi besar tanpa harus bersaing di pasar kuliner yang sudah padat.