Loading...

Berita

Berita / Perbedaan Franchise Dan Business Opportunity (BO)

Perbedaan Franchise Dan Business Opportunity (BO)

Ditulis Oleh : Admin Penulis
02/11/2025 10:36
Perbedaan Franchise Dan Business Opportunity (BO)

Dunia kewirausahaan menawarkan banyak jalan bagi mereka yang ingin memulai bisnis namun tidak ingin membangun semuanya dari nol. Dua model bisnis yang paling sering muncul adalah franchise (waralaba) dan Business Opportunity (BO) atau yang sering disebut kemitraan.

Sekilas, keduanya tampak serupa. Anda membayar sejumlah modal awal kepada pemilik bisnis, lalu mendapatkan paket untuk mulai berjualan. Namun, secara legalitas, operasional, dan hak, keduanya sangat berbeda. Memahami perbedaan ini krusial agar Anda tidak salah langkah dalam berinvestasi.

Apa Itu Franchise (Waralaba)?

Franchise atau waralaba adalah model bisnis di mana pemilik merek (Franchisor) memberikan hak kepada pihak lain (Franchisee) untuk menggunakan merek dagang, sistem operasional, dan produknya dalam jangka waktu tertentu.

Di Indonesia, franchise diatur secara ketat oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2007. Sebuah bisnis hanya boleh disebut franchise jika memenuhi kriteria, seperti memiliki ciri khas usaha, terbukti sudah memberikan keuntungan, memiliki standar operasional (SOP) yang jelas, dan memberikan dukungan berkesinambungan.

Inti dari franchise adalah duplikasi sistem yang sudah terbukti berhasil. Franchisee wajib mengikuti semua aturan ketat dari Franchisor, mulai dari desain tempat, cara pelayanan, hingga strategi pemasaran. Sebagai imbalannya, Franchisee membayar franchise fee (biaya awal) dan royalty fee (biaya berkala).

Apa Itu Business Opportunity (BO)?

Business Opportunity (BO) atau kemitraan adalah sebuah kesepakatan bisnis di mana pemilik usaha menjual paket usaha (bisa berupa peralatan, bahan baku, atau pelatihan) kepada mitra.

Berbeda dengan franchise, BO tidak diatur secara khusus oleh pemerintah. Hubungan yang terjalin murni berdasarkan kesepakatan kontraktual (perjanjian perdata) antara kedua belah pihak.

Dalam model BO, mitra biasanya membeli paket usaha dan setelah itu bisa menjalankannya dengan lebih fleksibel. Fokusnya adalah penjualan "paket siap jadi", bukan penjualan "sistem yang terintegrasi". Dukungan yang diberikan pun seringkali terbatas, misalnya hanya sebatas penyediaan bahan baku.

Perbedaan Mendasar Antara Franchise dan BO

Meskipun tujuannya sama yaitu ekspansi bisnis, ada lima perbedaan fundamental yang harus Anda pahami sebelum memutuskan untuk bergabung dengan salah satu model ini.

1. Aspek Legalitas dan Regulasi

Perbedaan paling tajam terletak di sisi hukum.

  • Franchise: Sangat terregulasi. Franchisor wajib mendaftarkan usahanya dan memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Ini memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi Franchisee.

  • BO: Tidak ada regulasi khusus. Kekuatan hukumnya hanya bergantung pada surat perjanjian kerja sama (MoU) antar pihak. Risikonya, jika terjadi sengketa, penyelesaiannya murni berdasarkan apa yang tertulis di kontrak tersebut.

2. Penggunaan Merek Dagang (HAKI)

Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau merek dagang menjadi pembeda utama.

  • Franchise: Franchisee mendapatkan lisensi penuh untuk menggunakan nama besar dan reputasi merek yang sudah dikenal publik. Nilai jual utamanya adalah kekuatan merek tersebut.

  • BO: Mitra tidak selalu mendapatkan hak penuh atas merek. Seringkali, BO hanya menjual perlengkapan atau resep. Mitra bahkan bisa saja menggunakan mereknya sendiri meskipun menggunakan perlengkapan dari penyedia BO.

3. Sistem Operasional dan SOP

Standar Operasional Prosedur (SOP) menunjukkan tingkat keterikatan bisnis.

  • Franchise: Franchisee wajib mematuhi SOP yang sangat ketat dan rinci. Mulai dari tata letak outlet, seragam karyawan, cara menyapa pelanggan, hingga promosi, semuanya harus seragam. Tujuannya adalah menjaga konsistensi kualitas di semua cabang.

  • BO: Jauh lebih fleksibel. Setelah membeli paket, mitra biasanya bebas menentukan jam operasional, strategi harga, atau bahkan memodifikasi produk. Penyedia BO umumnya tidak melakukan audit kualitas seketat franchisor.

4. Skema Biaya dan Keuangan

Struktur pembayaran keduanya sangat berbeda dan mempengaruhi keuntungan jangka panjang.

  • Franchise: Ada dua jenis biaya utama. Pertama, Franchise Fee yang dibayar di awal untuk hak lisensi. Kedua, Royalty Fee yang dibayar secara berkala (misalnya bulanan), biasanya diambil dari persentase omzet.

  • BO: Umumnya hanya memberlakukan biaya pembelian paket di awal (investasi alat dan bahan). Sebagian besar BO tidak memungut royalty fee. Jika ada biaya bulanan, itu biasanya murni untuk pembelian bahan baku wajib, bukan bagi hasil atas penggunaan merek.

5. Dukungan (Support) Berkelanjutan

Dukungan yang Anda terima setelah bisnis berjalan juga berbeda.

  • Franchise: Franchisor wajib memberikan dukungan berkelanjutan. Ini mencakup pelatihan rutin, bantuan pemasaran nasional, inovasi produk baru (R&D), hingga audit operasional untuk memastikan bisnis Franchisee berjalan lancar dan menguntungkan.

  • BO: Dukungan bersifat terbatas. Umumnya, dukungan besar hanya diberikan di awal saat penyiapan outlet dan pelatihan dasar. Setelah bisnis berjalan, penyedia BO mungkin hanya berperan sebagai pemasok bahan baku.

Kapan Memilih Franchise dan Kapan Memilih BO?

Memilih antara franchise dan BO tergantung pada tujuan, modal, dan karakter Anda sebagai pebisnis.

Pilih franchise jika Anda menginginkan bisnis yang risikonya lebih terukur dengan sistem yang sudah terbukti. Model ini cocok bagi Anda yang ingin "tinggal menjalankan" bisnis tanpa harus pusing memikirkan branding atau SOP, meskipun harus patuh pada aturan ketat dan membayar royalty.

Bagi Anda yang mencari model bisnis siap jalan dengan sistem yang teruji, Buka Outlet menyediakan berbagai pilihan franchise autopilot yang telah terkurasi dan terbukti menguntungkan. Kami membantu Anda menemukan bisnis yang paling sesuai tanpa kerumitan.

Di sisi lain, pilih BO jika Anda memiliki modal yang mungkin lebih terbatas dan menginginkan fleksibilitas tinggi. Model ini cocok jika Anda memiliki jiwa kreatif, ingin bereksperimen dengan strategi bisnis sendiri, dan tidak ingin terikat dengan bagi hasil atau royalty fee. Namun, Anda harus siap menanggung risiko operasional yang lebih besar.

Mana yang Lebih Menguntungkan?

Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini. Keduanya memiliki potensi keuntungan dan risiko masing-masing.

Franchise menawarkan keuntungan dari sisi brand awareness. Anda tidak perlu membangun merek dari nol, sehingga potensi pasar langsung terlihat. Namun, keuntungan bersih Anda akan terpotong oleh royalty fee yang harus dibayar rutin.

BO menawarkan margin keuntungan yang berpotensi lebih besar per produk karena tidak ada royalty fee. Namun, Anda harus bekerja ekstra keras untuk membangun reputasi dan sistem bisnis Anda sendiri agar dikenal dan dipercaya pelanggan.

Kesimpulan

Pada intinya, franchise adalah tentang membeli lisensi atas sistem bisnis dan merek yang sudah mapan. Sementara Business Opportunity (BO) lebih fokus pada pembelian paket usaha atau lisensi produk dengan fleksibilitas operasional yang tinggi.

Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, pelajari proposal penawaran dengan teliti. Periksa legalitasnya, pahami isi kontraknya, dan pastikan model bisnis tersebut sesuai dengan visi jangka panjang Anda.


Ingin Konsultasi Lebih Lanjut?

Bergabunglah dengan kemitraan BukaOutlet saat ini juga!
Hubungi Kami untuk Bergabung