Franchise Lokal Vs Internasional: Mana Yang Lebih Cocok Untuk Pemula?

Saat Modal Sudah Siap, Tapi Masih Bingung Pilih Brand
Dewi (37 tahun), mantan TKI yang kini kembali ke kampung halaman, sudah menyiapkan modal puluhan juta rupiah. Tujuannya jelas: buka usaha waralaba agar bisa punya penghasilan tetap dan mandiri.
Tapi muncul pertanyaan penting: lebih baik ambil franchise lokal yang fleksibel atau franchise internasional yang sudah punya nama besar?
Kedua opsi punya kelebihan dan tantangannya masing-masing. Mari kita bahas perbedaannya, supaya kamu bisa memilih berdasarkan kebutuhan, bukan sekadar ikut tren.
1. Kredibilitas Brand: Lokal Lebih Familiar, Internasional Lebih Bergengsi
-
Franchise Lokal biasanya lebih dikenal di wilayah tertentu, lebih dekat dengan budaya dan lidah lokal (terutama makanan/minuman). Misalnya: Ayam Geprek Juara, Es Teh Nusantara, atau Kopi Janji Jiwa.
-
Franchise Internasional seperti KFC, Starbucks, atau Jollibee punya daya tarik global. Konsumen lebih percaya karena brand-nya sudah terkenal secara internasional.
Untuk pemula: Brand lokal sering kali lebih mudah dikenalkan di komunitas sekitarmu karena produk dan bahasa pemasarannya relatable.
2. Modal dan Biaya Lisensi: Jelas Berbeda Jauh
-
Franchise lokal bisa dimulai dengan modal Rp10–100 juta, tergantung jenisnya.
-
Franchise internasional biasanya butuh modal ratusan juta hingga miliaran rupiah, ditambah biaya lisensi tahunan, renovasi outlet sesuai standar global, dan royalti dalam USD.
Contoh:
-
Kopi kekinian lokal: bisa mulai dari Rp30 juta
-
Minimarket lokal: sekitar Rp80–150 juta
-
Franchise F&B luar negeri: bisa mencapai Rp1 miliar lebih, belum termasuk biaya operasional
Untuk pemula: Franchise lokal lebih realistis dari sisi biaya awal dan cashflow jangka pendek.
3. Sistem Operasional: Internasional Lebih Ketat
-
Franchise internasional biasanya mewajibkan kamu mengikuti semua standar operasional (SOP) mereka secara ketat, termasuk bahan baku, seragam, pelatihan, dan branding.
-
Franchise lokal biasanya lebih fleksibel, bahkan ada yang mengizinkan adaptasi menu, sistem pembayaran, atau promosi lokal.
Untuk pemula: Kalau kamu ingin belajar bisnis sambil jalan dan suka sistem yang bisa menyesuaikan, franchise lokal lebih cocok. Tapi kalau kamu butuh bimbingan menyeluruh dan siap disiplin, franchise internasional bisa jadi pilihan.
4. Dukungan & Pelatihan: Tergantung Masing-Masing Brand
-
Banyak franchisor lokal kini juga menyediakan pelatihan dan sistem operasional yang solid.
-
Namun franchise internasional punya sistem yang lebih baku dan sering kali lebih berpengalaman dalam mengelola mitra skala besar.
Untuk pemula: Cari tahu review dari mitra lain. Franchise lokal yang bagus pasti juga memberi support maksimal, meski brand-nya belum go global.
5. Fleksibilitas Bisnis: Lokal Lebih Luwes
-
Franchise lokal umumnya lebih mudah dinegosiasikan: mulai dari lokasi, desain outlet, sampai jam buka.
-
Franchise internasional punya banyak aturan baku — cocok jika kamu ingin semua hal sudah ditentukan dan tinggal jalankan.
Studi Kasus Singkat
Contoh Franchise Lokal:
-
Kedai Kopi Kulo – Modal ± Rp140 juta, sudah punya ratusan outlet. Cocok untuk pemula karena sistemnya sederhana dan familiar.
Contoh Franchise Internasional:
-
Chatime – Butuh modal besar, sistem baku, branding kuat. Tapi peminatnya besar dan lebih cepat dipercaya konsumen menengah atas.
Kesimpulan: Pilih Sesuai Tujuan & Gaya Bisnismu
Franchise lokal cocok jika kamu:
-
Baru pertama kali memulai bisnis
-
Punya modal terbatas (Rp10–100 juta)
-
Ingin lebih bebas eksplorasi pemasaran lokal
-
Ingin buka bisnis di kota kecil atau menengah
Franchise internasional cocok jika kamu:
-
Punya modal besar dan siap investasi jangka panjang
-
Ingin bisnis langsung dengan daya tarik tinggi
-
Siap mengikuti sistem yang ketat dan baku
-
Fokus di kota besar dengan traffic tinggi
FAQ: Franchise Lokal dan Internasional
1. Apakah franchise lokal bisa sukses seperti internasional?
Tentu bisa. Banyak brand lokal seperti Es Teh Indonesia dan Rocket Chicken yang sukses ekspansi nasional bahkan ke luar negeri.
2. Apakah franchise internasional lebih menguntungkan?
Tidak selalu. Keuntungan tetap tergantung lokasi, operasional, dan manajemenmu. Modal besar tidak menjamin untung besar.
3. Bagaimana cara cek reputasi franchisor?
Tanya mitra yang sudah berjalan, baca review online, dan lihat apakah sistem bisnisnya transparan.
4. Apakah franchise lokal bisa dinegosiasi?
Umumnya iya. Banyak franchisor lokal yang terbuka terhadap diskusi penyesuaian dengan kondisi mitra.
Penutup
Tidak ada satu jawaban pasti mana yang lebih baik — franchise lokal atau internasional. Semua tergantung siapa kamu, apa kebutuhanmu, dan seberapa besar komitmenmu.
Kalau kamu seperti Dewi yang ingin membangun usaha berkelanjutan di kampung halaman, franchise lokal bisa jadi pilihan yang tepat untuk mulai. Tapi kalau kamu siap ekspansi besar dan punya modal besar, franchise internasional juga layak dicoba.
Yang penting, jangan hanya tergoda nama besar. Pilih franchise yang benar-benar sejalan dengan dirimu dan pasar tempat kamu akan berbisnis.