Kelihatannya Sama, Tapi Ternyata Beda Banget! Ini Perbedaan Franchise Dan Cabang

1. Kenapa Banyak Orang Bingung?
Sekilas, toko Indomaret di jalan dekat rumahmu dan Indomaret di mall besar terlihat sama. Logo, seragam, tata letak rak, hingga produknya nyaris identik. Tapi tahukah kamu? Bisa jadi yang satu adalah milik pribadi (franchise), dan satunya lagi dikelola langsung oleh perusahaan (cabang).
Kesamaan visual inilah yang sering membuat banyak orang—terutama calon pebisnis pemula—mengira franchise dan cabang itu sama. Padahal, dari segi kepemilikan, modal, kontrol, dan keuntungan, keduanya punya perbedaan signifikan.
Memahami perbedaan ini sangat penting, terutama kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk membuka bisnis dengan nama besar. Salah memilih sistem bisa bikin kamu kehilangan kendali atau justru terbebani operasional yang tak sesuai harapan.
2. Apa Itu Cabang?
Cabang adalah bagian dari suatu perusahaan yang dikelola langsung oleh kantor pusat. Dalam sistem ini:
-
Seluruh modal, peralatan, hingga karyawan disediakan dan dikelola oleh perusahaan.
-
Segala keputusan operasional, strategi pemasaran, hingga SOP diatur langsung oleh pusat.
-
Kamu bukan pemilik usaha, tapi bisa jadi manajer atau staf yang bekerja di bawah perusahaan.
Contoh yang umum:
-
Kantor cabang Bank BRI
-
Kantor pos
-
McDonald’s yang dikelola langsung oleh McD pusat (bukan franchisee)
Kamu tidak bisa “membeli” atau “bermitra” untuk membuka cabang. Kamu hanya bisa bekerja atau menjadi bagian dari struktur manajerial di bawah perusahaan induk.
3. Apa Itu Franchise?
Franchise adalah sistem kemitraan bisnis di mana perusahaan pemilik brand (franchisor) memberikan hak kepada individu atau badan usaha (franchisee) untuk menjalankan bisnisnya dengan menggunakan nama, sistem, dan produk mereka.
Dalam sistem franchise:
-
Modal awal ditanggung oleh mitra (franchisee).
-
Operasional bisnis sehari-hari juga dikelola oleh mitra.
-
Franchisor akan memberikan pelatihan, SOP, pasokan produk, dan dukungan branding.
-
Laba maupun risiko ditanggung oleh franchisee.
Contoh franchise di Indonesia:
-
Indomaret (milik pribadi, bukan semua dikelola pusat)
-
Ayam Geprek Bensu (kemitraan lokal)
-
Barbershop seperti Raja Cukur, Serious Cut
-
Laundry waralaba
Dengan franchise, kamu tetap menjalankan bisnis sendiri, tapi mengikuti sistem yang sudah terbukti sukses.
4. Perbedaan Franchise vs Cabang
Tanpa tabel, berikut penjelasan aspek penting yang membedakan franchise dan cabang:
-
Kepemilikan:
Franchise dimiliki oleh individu atau mitra lokal. Sedangkan cabang adalah milik perusahaan pusat. -
Modal Usaha:
Dalam franchise, modal awal berasal dari mitra. Di cabang, semua pembiayaan ditanggung oleh perusahaan. -
Kontrol Operasional:
Franchisee menjalankan operasional sehari-hari sesuai SOP yang ditentukan pusat, tapi tetap memiliki otonomi. Cabang dikendalikan penuh oleh kantor pusat. -
Keuntungan dan Risiko:
Franchisee berhak atas keuntungan dari usahanya, tapi juga menanggung risikonya. Cabang, baik untung atau rugi, adalah tanggung jawab perusahaan pusat. -
Tujuan Ekspansi:
Franchise memungkinkan pertumbuhan cepat karena melibatkan modal publik. Cabang berkembang lebih lambat karena dananya berasal dari internal perusahaan.
5. Kenapa Ini Penting Saat Kamu Mau Buka Usaha?
Kalau kamu ingin punya usaha sendiri tapi gak mulai dari nol, franchise bisa jadi pilihan tepat. Kamu akan jadi pemilik sekaligus operator bisnis dengan brand yang sudah dikenal.
Tapi jika kamu lebih nyaman menjalankan sistem dan struktur yang sudah diatur, seperti bekerja sebagai manajer atau staf, maka bergabung dengan cabang perusahaan bisa lebih cocok.
Kesalahan dalam memahami sistem ini bisa berujung pada ekspektasi yang keliru. Banyak yang mengira membuka franchise artinya bisa santai karena semua diurus pusat. Padahal tidak—franchise tetap butuh kerja keras dan kontrol pribadi.
6. Contoh Nyata di Lapangan
Beberapa brand di Indonesia menggunakan dua sistem sekaligus: franchise dan cabang.
Contohnya:
-
Indomaret: Sebagian besar outlet adalah franchise milik pribadi. Namun, ada juga cabang yang langsung dikelola pusat di lokasi strategis.
-
McDonald’s: Beberapa gerai McD di Indonesia dikelola langsung oleh McD pusat, sebagian lainnya dijalankan oleh master franchisee yang memiliki izin eksklusif.
-
Laundry waralaba & barbershop: Brand seperti Raja Cukur atau FI Barbershop menawarkan skema franchise dengan sistem dan dukungan lengkap, tapi kamu tetap jadi pemilik utamanya.
7. Kesimpulan: Franchise vs Cabang, Pilih yang Mana?
Franchise dan cabang memang tampak serupa, tapi dari dalam sistemnya sangat berbeda.
Franchise = kamu jadi bos sendiri, tapi harus mengikuti SOP dan sistem dari brand. Cocok untuk kamu yang ingin punya bisnis tapi tak ingin membangun semuanya dari nol.
Cabang = kamu jadi bagian dari perusahaan, biasanya sebagai manajer atau karyawan. Cocok jika kamu ingin stabilitas tanpa risiko kepemilikan bisnis.
Pilihan terbaik tergantung pada:
-
Tujuanmu: mau punya usaha atau jadi bagian tim besar?
-
Modal yang tersedia
-
Gaya kerja dan preferensi pribadi
Dengan pemahaman yang tepat, kamu bisa ambil langkah bisnis yang lebih strategis dan minim risiko salah pilih jalur. Jangan cuma lihat nama brand-nya—pahami dulu sistem di baliknya!