Loading...

Berita

Berita / 13 Istilah Dalam Bisnis Franchise, Pemula Wajib Tahu!

13 Istilah Dalam Bisnis Franchise, Pemula Wajib Tahu!

Ditulis Oleh : editor
08/08/2025 16:13
13 Istilah Dalam Bisnis Franchise, Pemula Wajib Tahu!

Franchise, atau waralaba, adalah model bisnis yang memungkinkan individu atau kelompok menjalankan usaha dengan merek dan sistem yang sudah mapan. Namun, dunia franchise dipenuhi dengan istilah teknis yang bisa membingungkan bagi pemula.

Memahami istilah-istilah ini bukan hanya membantu Anda menavigasi perjanjian waralaba, tetapi juga memastikan keputusan bisnis yang lebih tepat.

Artikel ini menjelaskan istilah kunci dalam franchise secara mendalam, berdasarkan regulasi seperti Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019.

1. Franchise (Waralaba)

Franchise adalah hak khusus yang diberikan oleh pemilik merek (franchisor) kepada pihak lain (franchisee) untuk menjalankan bisnis dengan ciri khas, sistem operasional, dan merek yang telah terbukti menguntungkan.

Di Indonesia, waralaba diatur ketat, harus memiliki ciri khas usaha, standar pelayanan tertulis, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang terdaftar.

Contohnya, brand seperti McDonald’s atau Alfamart memberikan hak ini kepada mitra untuk membuka cabang dengan sistem yang seragam.

2. Franchisor

Franchisor adalah pihak yang memiliki merek dan sistem bisnis, memberikan hak kepada franchisee untuk mengoperasikan usaha. Franchisor bertanggung jawab menyediakan dukungan seperti pelatihan, pemasaran, dan panduan operasional.

Misalnya, franchisor KFC menyediakan resep standar dan strategi pemasaran global untuk memastikan konsistensi di semua outlet. Keberhasilan franchisee sering bergantung pada pengalaman dan reputasi franchisor.

3. Franchisee

Franchisee adalah individu atau badan usaha yang membeli hak untuk menjalankan bisnis waralaba. Mereka berinvestasi dengan membayar biaya awal (franchise fee) dan royalti untuk menggunakan merek dan sistem franchisor.

Franchisee wajib mengikuti aturan operasional yang ditetapkan, seperti standar pelayanan atau desain toko.

Contohnya, seseorang yang membuka gerai Indomaret adalah franchisee yang mengelola outlet sesuai pedoman franchisor.

4. Franchise Fee

Biaya waralaba (franchise fee) adalah pembayaran awal yang dilakukan franchisee kepada franchisor untuk mendapatkan hak penggunaan merek dan sistem. Biaya ini bervariasi, mulai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah, tergantung pada popularitas merek.

Misalnya, franchise fee untuk brand internasional seperti Starbucks biasanya lebih tinggi dibandingkan merek lokal. Biaya ini tidak termasuk modal operasional seperti sewa tempat atau peralatan.

5. Royalty Fee

Royalty fee adalah biaya berkala, biasanya persentase dari pendapatan kotor, yang dibayarkan franchisee kepada franchisor sebagai imbalan atas dukungan berkelanjutan, seperti pemasaran atau inovasi produk.

Sebagai contoh, franchisee mungkin membayar 5-10% dari pendapatan bulanan. Sistem ini memastikan franchisor terus berinvestasi dalam pengembangan merek, tetapi bisa menjadi beban jika keuntungan franchisee tipis.

6. Franchise Disclosure Document (FDD)

FDD adalah dokumen wajib yang diberikan franchisor kepada calon franchisee, berisi informasi detail tentang bisnis, seperti sejarah perusahaan, biaya, kewajiban hukum, dan risiko.

Di Indonesia, FDD harus sesuai dengan regulasi pemerintah untuk memastikan transparansi. Dokumen ini membantu franchisee membuat keputusan berdasarkan data, bukan hanya janji manis.

7. Autopilot Franchise

Franchise autopilot adalah model waralaba di mana franchisee berperan sebagai investor dengan keterlibatan minimal dalam operasional harian.

Franchisor mengelola sebagian besar aspek bisnis, seperti manajemen keuangan atau pemasaran, sehingga cocok untuk mereka yang mencari passive income.

Namun, risiko muncul jika franchisor kurang kompeten atau mengelola banyak cabang, yang bisa mengurangi fokus pada satu outlet.

8. Master Franchise

Master franchise adalah hak yang diberikan kepada pihak untuk mengelola waralaba di wilayah atau negara tertentu, sekaligus berperan sebagai sub-franchisor untuk merekrut franchisee lain.

Contohnya, sebuah perusahaan di Indonesia bisa menjadi master franchise untuk brand asing, seperti Domino’s Pizza, dan mengembangkan jaringan di seluruh wilayah Indonesia.

9. Area Development Agreement

Perjanjian ini memungkinkan franchisee untuk membuka beberapa outlet di wilayah tertentu dalam jangka waktu yang disepakati. Berbeda dengan master franchise, franchisee dalam perjanjian ini tidak memiliki hak untuk merekrut franchisee lain, hanya fokus pada ekspansi outlet sendiri. Contohnya, membuka beberapa gerai Kopi Kenangan di satu kota.

10. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

HKI mencakup merek dagang, logo, slogan, atau resep yang menjadi identitas franchise. Dalam waralaba, HKI harus terdaftar untuk melindungi brand dan memastikan franchisee tidak menyalahgunakan aset tersebut.

Misalnya, logo dan resep ayam goreng KFC adalah HKI yang dilindungi secara hukum.

11. Standard Operating Procedure (SOP)

SOP adalah panduan tertulis yang mengatur operasional harian franchise, mulai dari cara melayani pelanggan hingga pengelolaan stok.

SOP memastikan konsistensi kualitas di semua outlet, seperti standar penyajian minuman di Starbucks yang sama di seluruh dunia.

12. Break-Even Point (BEP)

Titik impas (BEP) adalah saat pendapatan franchisee menutupi semua biaya investasi dan operasional. Memahami BEP penting untuk menilai kapan bisnis mulai menghasilkan keuntungan.

Misalnya, sebuah franchise mungkin mencapai BEP setelah 18-24 bulan, tergantung pada lokasi dan manajemen.

13. Territorial Rights

Hak teritorial adalah jaminan dari franchisor bahwa franchisee memiliki wilayah operasi eksklusif tanpa persaingan dari outlet lain dengan merek yang sama.

Misalnya, franchisee Alfamart di satu kecamatan tidak akan bersaing dengan gerai Alfamart lain di area yang sama.

Kesimpulan

Memahami istilah-istilah dalam franchise adalah langkah awal untuk sukses dalam bisnis waralaba. Dari franchisor hingga hak teritorial, setiap konsep memiliki peran dalam membentuk hubungan antara pemilik merek dan mitra.

Dengan pengetahuan ini, Anda bisa mengevaluasi peluang waralaba secara objektif, menghindari risiko, dan memaksimalkan potensi keuntungan. Pastikan untuk mempelajari FDD dengan cermat dan memilih franchisor yang terpercaya untuk memulai perjalanan bisnis Anda.

Buka Outlet adalah platform terpercaya untuk menemukan peluang franchise autopilot dan kemitraan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan beragam pilihan waralaba dari brand ternama, Buka Outlet membantu Anda memulai bisnis dengan modal terjangkau dan dukungan penuh dari franchisor berpengalaman. Jelajahi sekarang untuk mewujudkan impian bisnis Anda


Ingin Konsultasi Lebih Lanjut?

Bergabunglah dengan kemitraan BukaOutlet saat ini juga!
Hubungi Kami untuk Bergabung